Happy reading
↪ Tekan ⭐ sebelum membaca
.
.
.Sohyun melempar tubuhnya di atas ranjangnya. Menghembuskan nafas dengan kasar, kepalanya mendadak sakit ketika beberapa hal kembali memenuhi kepalanya. Mulai dari Seo Changbin, Park Jihoon dan kekasihnya ; Kim Doyoung. Sohyun tidak tahu apa yang akan terjadi padanya esok, apa Changbin masih mengejarnya dan membalaskan dendamnya atau berhenti. Sohyun berharap Changbin berhenti mengejarnya. Kedua Park Jihoon, ahhh memikirkan namanya saja membuat kepalaku sakit. Bagaimana bisa pemuda bersurai merah itu tinggal di tempat yang sama dengannya, berada satu sekolah saja dengan Jihoon sudah membuatnya malu setengah mati jika mengingat ciuman panas mereka.
"Aishhh" Sohyun menutup wajahnya dengan bantal putihnya, ketika bayangan bibir dingin Jihoon menyentuh bibirnya yang hangat nan manis, melumatnya dengan lembut membuatnya terlena dan menikmati setiap permainan bibir Ji- "Yak apa yang kau pikirkan." Sohyun melempar bantalnya dengan tidak berprikebantalan. Fantasi liarnya benar-benar keterlaluan. Bagaimana bisa ia terus mengingat kejadian itu.
Sohyun memejamkan matanya tiga detik, dan perlahan nafasnya mulai tenang. Siapa yang menyangka jika saat ini gadis itu mulai terlelap dalam tidurnya. Sohyun hanya membutuhkan waktu tiga detik untuk tertidur dengan pulas, dan melupakan semua kelelahannya yang terjadi hari ini.
•••
"Kita mau kemana?" tanya Jaemin yang sibuk dengan mengemudikan mobil sportnya.
Jihoon hanya diam memandangi barisan bangunan-bangunan yang dilaluinya.
"Ji?!"
"Jihoon?!"
"Park Jihoon?!"
Jihoon menoleh menatap sahabatnya dengan tatapan datar, tidak merasa bersalah karena telah mengabaikan sahabatnya itu.
"Whoaaa, perasaanku benar-benar terluka."
"Ada apa?"
"Aku tadi bertanya padamu."
"Tanya apa?"
Jaemin memutar matanya malas. Jihoon dalam mode aneh seperti ini sangat menjengkelkan. Pertama pemuda bersurai itu tiba-tiba menghubunginya dan meminta untuk dijemput, kedua saat berada satu mobil dia hanya diam dan memandangi gedung-gedung yang tidak akan pernah dimasuki olehnya, dan ketiga, pemuda itu membuat mereka pergi tanpa tujuan.
"Aku bertanya sebenarnya kita ini mau kemana?"
"Seterserahmu sajalah"
"Hoon."
"Apaan?"
"Aku benar-benar ingin membunuh mu."
"Lakukan saja jika kau bisa." ucapnya cuek, ia kembali mengalihkan pandangannya pada deretan toko di sampingnya.
Mobil Jaemin berhenti, bukan karena apa. Hanya karena lampu lalu lintas menampakkan warna merahnya. Jihoon yang terlihat cuek, tiba-tiba tertarik ketika atensinya mendapati sosok wanita berpakaian pink. Pakaiaannya yang nyentrik itu mengingatkan Jihoon pada power ranger pinknya.
Jaemin mengikuti arah pandangan sahabatnya itu. Ia mencari yang menarik dari pejalan kaki didepan mereka. Diperhatikan satu-satu pejalan kaki, dan Jaemin tidak menemukan hal yang menarik.
"Ji."
"Apa?"
"Kau melihat apa?", Jihoon menoleh menatap sahabatnya dengan tatapan datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Demon || • P.jh K.sh ✅
Fanfiction[Completed] © Copyright, 2018 Kejadian dua tahun yang lalu mengubah sifat Jihoon menjadi pribadi yang kejam. Pertemuannya dengan Sohyun membuat satu persatu ingatan tentang dua tahun yang lalu kembali terbuka, membuat luka diantara mereka berdua. ...