08

1.6K 237 60
                                    

Happy reading

Tekan 🌟 sebelum membaca


:
:

"Mworago." tanya Sohyun. Mengangkat kepalanya menatap Jihoon yang berdiri tepat dihadapannya.

"Ada yang ingin kutanyakan padamu."

Sohyun memilih untuk diam dan menunggu suatu pertanyaan yang ingin dipertanyakan oleh pemuda bersurai merah itu. Jihoon terdiam, netranya melirik Woojin yang masih berada di dekat Sohyun.

Pemuda itu melangkah mendekat, menarik Sohyun untuk berdiri.

"Tidak disini." ucapnya saat wajahnya berjarak 5 cm dari wajah Sohyun.

Satu dua langkah Jihoon membawa Sohyun pergi dari taman. Sebuah tangan kekar meraih tangan Sohyun, menahan gadis itu melangkah semakin jauh darinya. Jihoon dan Sohyun menolehkan kepalanya ke belakang, memandang sosok yang menahan kepergian mereka.

Woojin hanya diam, atensinya lebih fokus pada pergelangan tangan Sohyun yang di genggamannya cukup kuat. Kulit putih itu perlahan memerah, rasanya pasti sangat menyakitkan.

"Kau seharusnya tidak membawanya dengan paksa Jihoon-ah." Woojin menatap tajam ke arah saudaranya. Jihoon memperlihatkan smirknya. Ia sama sekali tidak terganggu dengan tatapan menajam saudaranya itu.

"Lepaskan tanganmu dari kekasihku."

Kepala Sohyun menoleh dengan cepat kearah Jihoon. Bola matanya membulat sangat sempurna.

Hei apa yang baru saja dikatakan pemuda berambut merah itu?

Woojin menatap Jihoon terkejut. Ia tidak ingin mempercayainya. Bagaimana bisa Jihoon mencintai gadis lain sementara Woojin yakin jika Jihoon masih menyimpan perasaan untuk Nakyung.

Sepasang mata anak-anak di taman belakang melihat kejadian antara Jihoon, Sohyun dan Woojin. Sedikit dari mereka mendengar percakapan ketiganya.

Dan dari mereka yang mendengarnya mulai berbisik, menyebarkan sebuah rumor jika Jihoon si The Demon memiliki kekasih. Si murid baru.

.

Brakkk

Jihoon membanting pintu rooftop sangat keras. Menarik Sohyun agar berdiri dihadapannya, menyentaknya dengan kasar sehingga wajah cantik tersebut menatapnya.

"Akh!"

Sohyun meringis kesakitan saat Jihoon melepaskan genggaman eratnya pada pergelangan tangannya. Ia menunduk memperhatikan kedua lengannya yang memerah bahkan sudah membiru.

Namun Jihoon tidak peduli dengan itu.

"Yaaaa! ada apa denganmu merah?" tanya Sohyun dengan nada kesal. Ia tidak tahu kesalahannya dimana. Pemuda itu tiba-tiba menariknya dari lantai bawah sampai ke rooftop, bahkan genggamannya sungguh luar biasa sakit.

Selama ini ia tidak pernah mencari masalah pada pemuda itu.

Hanya Jihoon yang mencari masalah dengannya.

Jihoon terdiam. Menarik napasnya dalam kemudian menghembuskannya pelan. Sekuat mungkin ia meredakan emosinya. Sejujurnya Jihoon tidak marah dengan Sohyun, ia hanya marah kepada Woojin yang selalu saja menjadi parasit dikehidupannya. Dimana Jihoon menyukai sesuatu maka disitu ada Woojin yang sebagai parasit.

Sohyun mengendus-ngendus seperti kucing. Suatu aroma yang tidak disukainya berkoar disekitarnya.

"Uhukk..."

The Demon || • P.jh K.sh ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang