Happy reading
Tekan 🌟 sebelum membaca
.
.
....
Dua tahun kemudian
Sohyun duduk di tangga apartemennya.
Memeluk kedua lututnya, melindungi dirinya dari udara dingin yang cukup mencekik saat malam hari.
Memejamkan matanya saat obrolan berat bersama Sungwon kembali berputar di kepala kecilnya.
Sungwon telah menjelaskan semua apa yang terjadi pada Jihoon dan Woojin dua tahun yang lalu.
Dan semua poin utama dalam masalah terdapat pada tuan Park dan Nakyung.
Mereka berdua sangat egois.
30 menit yang lalu
"Jadi yang malam itu apa?" So Hyun diam sejenak, memikirkan saat dimana ia mendengar Jihoon begitu menyesal telah membunuh seseorang.
"Malam itu kenapa?"
"Aku mendengar jika dia menyesal karena membunuh."
"Membunuh?" ulang Sungwon dengan satu alisnya terangkat naik. "Jihoon oppa tidak pernah membunuh siapapun."
"Tapㅡ"
"Ahhhh itu" Sungwon memekik saat ia mulai mengerti kemana arah pembicaraannya "Itu anak anjing. Jihoon oppa pernah tidak sengaja menabrak anak anjing ketika ia kembali naik motor pasca kecelakaan."
"Anak anjing?"
Sungwon menganggukkan kepalamu cepat. "Dia bahkan sampai menangis tiga hari karena merasa bersalah pada induk anjing karena membuat satu anaknya mati."
Sungwon meraih dongbi dari pangkuan Sohyun. "Dia menangis karena mengingat salah satu korbannya yang harus menderita. Orang tuanya pasti sangat terpukul melihat putranya harus kehilangan kedua kakinya."
'Huff'
Sohyun menghembuskan nafasnya pelan.
Dia telah banyak menuduh Jihoon yang tidak-tidak. Bahkan sudah menuduh pemuda itu telah membunuh manusia, Dan ternyata diluar dugaannya.
Lucu sekali dirinya ini.
Ada begitu banyak hal yang Sohyun tidak ketahui tentang Jihoon.
Sohyun mulai merasa bersalah pada Jihoon. Mereka telah berkencan, tetapi ia masih memikirkan hal buruk yang tidak pernah dilakukan pemuda itu sebelumnya.
"Apa yang sedang kau lakukan disini?"
Sohyun mengangkat pandangannya. manik coklatnya langsung bertemu dengan manik coklat tajam milik Jihoon.
Ia tersenyum dan segera bangkit dari duduknya. "Menunggumu. Apa itu?" Tanya Sohyun saat melihat kotak kecil di pelukan Jihoon.
"Barang-barangku yang tertinggal dirumah Jaemin."
99% Jihoon jujur dan 1% Jihoon berbohong. Itu memang barang-barangnya, tapi semua itu berasal dari rumah Daniel bukan dari rumah Jaemin seperti yang dikatakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Demon || • P.jh K.sh ✅
Fiksi Penggemar[Completed] © Copyright, 2018 Kejadian dua tahun yang lalu mengubah sifat Jihoon menjadi pribadi yang kejam. Pertemuannya dengan Sohyun membuat satu persatu ingatan tentang dua tahun yang lalu kembali terbuka, membuat luka diantara mereka berdua. ...