25

712 132 44
                                    

Happy reading

Tekan 🌟 sebelum membaca

.
.
.

Bel pelajaran terakhir telah berbunyi, membuat pada siswa-siswi bergegas pulang dari kegiatan mereka yang cukup melelahkan.

Sohyun kali ini tidak menunggu Jihoon menghampiri kelasnya, mereka telah berjanji untuk bertemu di parkiran. Ia dengan cepat membereskan buku-buku miliknya dan segera meninggalkan kelas.

Tak ingin membuat Jihoon menunggu terlalu lama di parkiran. Sohyun segera bergegas menghampiri sang kekasih.

Sesampai di parkiran, langkah kaki pendeknya terpaksa harus berhenti.

Maniknya menangkap siluet yang tidak asing lagi untuknya sedang berbincang-bincang dengan wanita dewasa yang terlihat begitu cantik dan elegant dengan penampilannya.

Wanita itu tertawa lebar, tangannya meraih lengan Jihoon untuk di rangkul.

Di rangkul? Heol daebak.

Rasanya Sohyun ingin mengumpati wanita ular itu.

Sohyun menggerakkan giginya, kedua tangannya mengepal kuat hingga buku-bukunya memutih. Jika saja ini adalah sebuah webtoon mungkin api besar tergambar begitu jelas di belakang tubuhnya.

"Heol?!" So Hyun kembali berseru saat melihat Jihoon tertawa bersama wanita itu dan tak berniat melepaskan rangkulan wanita cantik itu.

Mengibas-ngibaskan wajahnya menggunakan telapak tangannya. Tiba-tiba Sohyun merasa gerah pada tubuhnya. Apa karena cuaca panas? Jelas bukan itu.

Sohyun tahu dan ia pernah merasakan ini sebelumnya ketika bersama Doyoung. Hal seperti ini tentu sangat ia mengerti.

Ia cemburu.

Sohyun terus memperhatikan Jihoon yang tersenyum kepada wanita cantik dihadapannya.

"Kau butuh air?" tanya seorang pemuda tiba-tiba berdiri di sebelah Sonyun.

Gadis berpipi chubby itu menoleh, matanya yang bulat memandang tajam kearah Woojin. Alis-alisnya saling bertaut ketika senyum miring terukir begitu jelas di bibir pemuda itu.

"Kau tersenyum?" tanya Sohyun, Woojin menoleh. Sedikit menundukkan kepalanya guna melihat wajah menggemaskan gadis itu dalam mode cemburu.

"Kau ini kenapa? Sedang datang bulan? Kenapa suasana hatimu sangat buruk? Kau sangat menyeramkan tau."

"Park Woojin menjengkelkan." ujar Sohyun dengan nada kesal. Tapi, terdengar sangat menggemaskan di telinga Woojin sampai pemuda berambut hitam itu tak bisa menyembunyikan senyumnya.

Woojin mengalihkan perhatiannya, memandang lurus kedepan dimana Jihoon dan Lia masih mengobrol.

"Dia siapa?" tanya Woojin, menoleh sebentar ke Sohyun sebelum kembali menengok kearah Jihoon dan Lia.

"Tidak tahu, aku tidak mengenalnya."

"Cantik."

Sohyun mendengus sebal. Mendongakan kepalanya dan menatap tajam Woojin.

"Ya dia cantik, bahkan menggunakan pakaian kurang bahanpun tetap cantik."

"..."

"Apaan itu, memakai rok mini berwarna hitam ketat, menonjolkan bagian pantatnya dan kaos berlengan pendek berpadukan jaket kulit senada dengan roknya. Rambutnya bahkan di ikat."

"Heum, dia bentuk nyata dari tipe ideal Jihoon." Bisik Woojin, tersenyum bodoh setelahnya melihat manik Sohyun seperti ingin melompat dari tempatnya.

The Demon || • P.jh K.sh ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang