26

613 118 42
                                    

Happy reading

Tekan 🌟 sebelum membaca

.
.
.

“Jangan bercanda.” Sohyun tersenyum di sela air matanya yang mengalir.

Mata bulatnya memandang Jaehyun berharap pria itu menyangkal ucapan sahabatnya. Tetapi, pria itu mengalihkan wajahnya, menghindari tatapan Sohyun yang terlihat begitu menyakitkan.

“Doyoung masih hidupkan,” ucapnya. Sohyun memperhatikan Jinyoung berharap pada pria tampan itu mengiyakan perkataannya.

Sungguh, ini tidak masuk akal. Bagaimana bisa Jinyoung mengatakan Doyoung telah meninggal sementara ia sama sekali tidak mendapatkan kabar apapun  tentang itu.

Tidak ada yang mengabarinya jika Doyoung meninggal.

“Dua tahun yang lalu dia kecelakaan. Kami ingin menghubungi pihak keluarganya tetapi ponselnya hilang.”

Bibir Sohyun melengkung kebawah, air matanya mengalir semakin deras di pipi chubbynya.

Sohyun menggelengkan kepalanya. Masih tidak bisa menerima kenyataan.

Kim Doyoung, kekasihnya. Tidak mungkin meninggal. Sohyun beranjak dari duduknya, tetapi belum beberapa detik dia berdiri kakinya langsung melemas.

Sebelum Sohyun jatuh, Jaehyun dengan sigap meraih lengan Sohyun. Menjaganya agar tidak jatuh kelantai.

“Kau tidak apa-apa?”

Sohyun menatap Jaehyun dengan mata yang merah dan berair. “Tidak kan? Doyoung tidak meninggal?”

“Maafkan aku.”

Bibir Sohyun mengatup rapat, menahan isakannya yang mungkin saja lolos dari mulutnya.

Air matanya mengalir semakin deras. Jawaban Jaehyun telah menjawab semua pertanyaan yang ada di kepala kecilnya.

Dadanya sakit, seperti dicengkram dengan robot, tak diizinkan untuk memberontak meski sedikitpun.

•••

Jaehyun membaringkan Sohyun di ranjangnya. Tak lupa ia menarik selimut cukup lembut, menutupi tubuh gadis itu dan menyisahkan kepalanya.

Dia menghembuskan nafasnya,  melihat kelopak sakura itu yang membengkak seperti baru saja semut mengigiit, pipi dan hidungnya memerah.

Sakit yang dirasakannya tidak cukup sakit seperti yang dirasakan oleh Sohyun. Gadis itu luar biasa terluka mendapatkan pacarnya telah meninggal dua tahun yang lalu.

Tak ada seorangpun menghubunginya karena alat komunikasi Doyoung hilang saat itu.

Entah kemana ponsel Doyoung menghilang. Benda kecil itu seolah tidak pernah ada sebelumnya.

“Apa yang harus kulakukan agar kalian tidak terluka.”

“Jaehyun-ssi?!”

Jaehyun menoleh, Jihoon berjalan mendekatinya. Maniknya memandang bingung pria yang ketahuan mengamati Sohyun dengan tatapan sedih.

“Apa yang kau lakukan disini?” tanya Jihoon ia melirik Sohyun memperhatikan kedua mata wanita itu membengkak. “Sohyun kenapa?”

“Bisa kita bicara diluar?”

Jihoon diam beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk. Mengiyakan ajakan Jaehyun.

.

“Apa yang terjadi?” Jihoon bertanya pada pria disebelahnya setelah pria itu mengajaknya pergi ke taman 

The Demon || • P.jh K.sh ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang