Happy reading
Tekan 🌟 sebelum membaca
.
.
.Sohyun turun dari bis yang telah mengantarnya sampai dihalte dekat rumahnya. Ia hanya tinggal menyebrang dan melewati lorong untuk sampai. Ia terus melangkah, untung saja lampu pejalan kaki berpihak padanya sehingga Sohyun tak harus menunggu sedikit lama lagi. Ia butuh istirahat secepatnya hari ini, tubuh dan pikirannya lelah.
Melangkahkan kaki pendeknya sepanjang jalanan menuju rumahnya, sesekali Sohyun menghela nafas panjang, ia lelah setelah seharian belajar dan mengalami masa-masa menjengkelkan di sekolahnya.
Mulai ia bermasalah dengan Changbin, dan aish Sohyun tidak ingin mengingatnya lagi. Ia benar-benar ingin melupakan kejadian hari ini, bahkan ia berharap tidak bertemu dengan pemuda yang sampai saat ini belum dikenalinya.
Sesaat ia berada di depan kafe, Sohyun melambaikan tangannya kedalam, menyapa seseorang di meja kasir. Jaehyun yang menyadarinya tersenyum lebar dan menggerakkan tangannya mengisyaratkan Sohyun untuk masuk ke kafe.
Menghelakan nafasnya pelan, mungkin ia harus singgah dulu sebelum kembali kerumahnya.
Krinnggg
Suara lonceng pintu itu bunyi ketika Sohyun membukanya, ia masuk dan segera mendekati meja kasir.
"Baru pulang Sohyun-ah."
Sohyun menganggukkan kepalanya. Bibirnya mengerucut lucu membuat Jaehyun yang melihat menjadi gemas.
"Ada apa?""Tidak apa-apa Jaehyun-ssi. Aku pesan milkshake Taro satu yah."
Jaehyun menganggukkan kepalanya. "Duduklah disana,"
Sohyun menurut, dengan langkah yang malas Sohyun menuju kursi paling pojok berdekatan dengan jendela. Menumpukan dagunya pada tangannya, satu tangannya yang bebas mengeluarkan ponselnya dan menekan beberapa angka sebelum ia mendekatkannya pada telinganya.
6 sampai 7 detik Sohyun menunggu panggilannya tersambung. Menghela nafas panjang. Lagi-lagi nomor yang dihubungi tidak dapat dihubungi dan memintanya untuk meninggalkan pesan suara.
"Oppa, apa kau baik-baik saja? apa kau sedang berselingkuh? Yak, kau mau mati di tanganku, oppa hubungi aku jika kau tidak ingin kubunuh dan beri aku alamatmu."
Bib
Mengakhiri pesan suaranya, entah sudah keberapa kalinya ia meninggalkan pesan suara untuk nomor yang dihubunginya itu. Sudah dua tahun semenjak kekasihnya itu pindah ke Korea untuk melanjutkan sekolahnya, dan sudah dua tahun pemuda yang berstatus kekasih Sohyun itu tidak pernah mengabarinya, membalas pesan atau menelfon pun pria itu tidak pernah melakukannya. Sohyun jadi curiga jika kekasihnya itu telah mendapatkan kekasih baru disini.
"Kau terlihat sangat lelah." ujar Jaehyun sembari meletakkan milkshake taro di atas meja. Sohyun mendongakan kepalanya melihat wajah Jaehyun dari sudut ini, ahh sangat tampan ; pikir Sohyun.
Pria itu tersenyum lebar sehingga dimple miliknya terlihat. Jika Kekasihnya dapat berselingkuh, bolehkah Sohyun berselingkuh dengan Jaehyun? Pria itu sangat tampan dan baik kepadanya, bagaimana mungkin Sohyun tidak tertarik dengan Jaehyun.
Tapi, tidak. Sohyun harus membuang semua pikiran jahatnya. Ia tidak boleh menyelingkuhi kekasihnya itu, dan Sohyun percaya jika kekasihnya tidak mungkin berselingkuh. Mungkin dia sibuk untuk mengejar gelar sarjananya. Mungkin
"Apa disekolah ada yang mengganggu mu?"
"Eoh?"
Jaehyun menarik kursi dihadapan Sohyun dan duduk disana. Kedua tangannya dilipat diatas meja, mata tajam nya menatap lekat paras cantik Sohyun. Gadis itu masih terlihat cantik meski air wajahnya menunjukkan keterkejutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Demon || • P.jh K.sh ✅
Fanfic[Completed] © Copyright, 2018 Kejadian dua tahun yang lalu mengubah sifat Jihoon menjadi pribadi yang kejam. Pertemuannya dengan Sohyun membuat satu persatu ingatan tentang dua tahun yang lalu kembali terbuka, membuat luka diantara mereka berdua. ...