15

1K 217 28
                                    

Happy reading

Tekan 🌟 sebelum membaca

.
.
.

-----oOo-----

"Belum pulang lagi Park Jihoon?" tanya seorang wanita bertubuh tinggi dan langsing mendekati Jihoon yang tengah menepuk-nepuk apron hitam yang menggantung di perutnya.

Jihoon tersenyum tipis melihat wanita bersurai coklat itu duduk di hadapannya dengan sebatang rokok yang masih menyala di tangannya.

"Noona datang lagi."

Wanita itu menganggukkan kepalanya. "Kepalaku hampir pecah melihat tua bangka itu menghampiriku lagi."

"Mau vodka?" tawar Jihoon. Wanita itu menganggukkan kepalanya.

"Euh bagaimana bisa dia menemukan tempat kerja baruku ya?" tanyanya bingung. Ia mengeluarkan benda pipihnya dan menekan beberapa huruf di keyboard pesannya.

Jihoon datang dengan satu gelas besar penuh dengan vodka, sesuai dengan takaran yang biasa wanita itu pesan.

"Berikan saja apa yang noona punya. Dia kan hanya meminta berkas itu."

Wanita itu menggelengkan kepalanya. "Nope, berkas itu sangat penting Park Jihoon. Aku akan melindunginya, tak seorangpun bisa menyentuh berkas itu." ucapnya sambil meletakkan ponselnya di atas meja bar.

"Memangnya apa isi berkasnya sih sampai noona tidak mau memberikannya pada pria itu."

Wanita itu diam, jari-jari indahnya menarik gelas besarnya dan menegak dengan kasar vodkanya, tak peduli jika itu akan membuatnya mabuk nantinya.

"Berkas itu semacam Pandora. Jika di buka oleh orang yang salah akan mengakibatkan hacurnya dunia ini."

Jihoon terkekeh pelan. "Bilang saja itu berkas isi data orang-orang yang korupsi dana perusahaan."

Rahang Lia jatuh setelah mendengar perkataan Jihoon. Bagaimana anak laki-laki surai merah itu tahu isi berkas nya.

Jihoon melihat Lia dengan ekor matanya, kemudian tersenyum tipis. "Aku hanya menebak, tapi sepertinya tebakan ku benar."

"Uhh tapi jangan bilang-bilang sama siapapun, termasuk bosmu." Ucap Lia dan di angguki oleh Jihoon sebagai jawaban.

Choi Lia akhirnya merasa tenang melihat jawaban dari pemuda surai merah itu. Dia diam sambil menegak vodka miliknya, manik hitamnya memperhatikan Jihoon lamat-lamat.

Siapapun yang melihat Jihoon saat ini dia tidak akan percaya jika ia masih anak SMU. Postur tubuh yang tegap, tinggi, dan memiliki wajah rupawan. Orang-orang akan menyangka jika Jihoon adalah anak kuliahan.

"Jihoon." panggil Lia.

Jihoon menengakkan kepalanya. Sebelah alisnya terangkat naik, memandang penuh tanya pada wanita cantik di hadapannya.

"Kau kan masih SMU kenapa bekerja di tempat seperti ini?"

Jihoon tersenyum. "Hanya ingin mengisi waktu kosong."

"Aku serius Park Jihoon."

Jihoon menghentikan pekerjaannya dari membersikan gelas-gelas. Kedua tangannya bertumpu di atas meja, menahan beban tubuhnya.

The Demon || • P.jh K.sh ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang