Happy reading
Tekan 🌟 sebelum membaca
.
.
.-----oOo-----
Sekarang Sungwon duduk bersila di lantai, dengan kedua tangan diangkat tinggi-tinggi di atas kepalanya. Ia tidak mengerti kenapa imo itu tiba-tiba masuk kedalam rumah kakaknya dan menuduh dirinya sebagai pencuri.
Tidak tahu apa kalau mahluk semanis dirinya adalah adik dari Park Jihoon.
Sungwon memperhatikan sekitarnya. Dapur rusak, bohlam lampu entah bagaimana caranya bisa lepas, ranjang kesayangan Jihoon juga patah.
Aish dia tidak tahu harus membayar berapa untuk biaya ganti rugi nanti kepada kakaknya.
"Imo. Aku bukan pencuri."
"Bagaimana aku bisa percaya kau bukan pencuri. Kau bahkan terlihat mencurigakan saat membuka meja belajar Park Jihoon."
"Astaga aku ini adiknya."
Sohyun acuh, dia memilih melipat kedua tangannya dan mengangkat dagunya dengan angkuhnya.
Sebelum ia memutuskan untuk tinggal di korea. Ibunya sudah berpesan untuk tidak mempercayai siapapun. Meskipun mahluk imut sekalipun.
"Imo!" panggil Sungwon putus asa.
Dia sudah lelah, tangannya sudah pegal diangkat terlalu lama, rambutnya berantakan seperti sarang burung. Sungguh bukan style adik dari Park Jihoon dan Park Woojin.
Kriiieekk
Sohyun segera mungkin memutar kepalanya ke belakangnya. Tepat di pintu utama, dengan berbekal sapu ditangannya Sohyun memperhatikan sosok yng masih berdiri di bibir pintu dengan air wajah terkejut.
Knop pintu itu dirusak secara paksa, terlihat jelas jejak kursi yang ke empat kakinya sudah bengkok.
Jihoon dan Jaemin masuk kedalam rumah tanpa melepas sepatu terlebih dahulu. Mereka berdua masih terkejut melihat penampakan rumah yang selalu rapih namun kali ini terlihat seperti kapal Titanic saat menabrak bongkahan es.
Jika saja ini adalah sebuah drama, mungkin ada musik pengiring yang tepat saat Jihoon melihat kondisi kamarnya. Contohnya Lagu My Heart Will Go On dengan suling rusak di intro lagu.
Rahang Jihoon terjatuh saat manik coklatnya melihat ranjang yang dibeli dari hasil balapannya rusak. Keempat kakinya patah, rollnya menyembul ke permukaan.
Demi tuhan, Jihoon ingin memakan orang hidup-hidup saat ini.
"Jihoonie." panggil Sohyun mendekat. Jihoon mengalihkan atensinya pada kondisi kamarnya yang bisa di bilang replica kapal Titanic ke arah Sohyun.
Kondisi Sohyun tak kalah berantakan, rambut panjangnya berantakan, dua sampai tiga helai sampai berdiri tegak diatas kepala Sohyun.
Jihoon meringis sakit saat melihat sudut bibir kekasihnya itu berdarah. Entah apa yang dilakukan gadis itu sampai melukai dirinya sendiri.
"Oppa...hiks" Panggil Sungwon. Manik hitamnya berair, bibirnya di melengkung kebawah.
Jihoon memperhatikan kondisi adiknya. Tidak tega hati Jihoon melihat adik gilanya dengan penampilan seperti itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/156125609-288-k904805.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Demon || • P.jh K.sh ✅
Fanfiction[Completed] © Copyright, 2018 Kejadian dua tahun yang lalu mengubah sifat Jihoon menjadi pribadi yang kejam. Pertemuannya dengan Sohyun membuat satu persatu ingatan tentang dua tahun yang lalu kembali terbuka, membuat luka diantara mereka berdua. ...