Terlihat seorang gadis cantik berambut pirang panjang keluar dari dalam mobil mewah berwarna hitam. Gadis cantik itu memakai dress pendek berwarna ungu dengan potongan dada yang sangat rendah, tanpa lengan dan juga ia memakai jas wanita pendek berwarna hitam untuk menutupi dadanya dan juga bahu mulusnya.
Ia tidak sendirian karena setelah ia turun dari mobil mewah itu ia disusul oleh seorang laki-laki yang juga keluar dari dalan mobil itu. Laki-laki tampan berkacamata hitam dengan baju bersetelankan jas kerja tapi terkesan santai dan kekinian.
Angela dan Rafael berjalan bersamaan dengan menyeret koper masing-masing memasuki bandara yang ramai oleh orang-orang yang berpergian.
Dengan santai keduanya mengantri untuk melakukan check in. Angela sibuk mengutak atik layar ponselnya untuk mengetik pesan pada sahabatnya kalau ia sudah berada dibandara dan akan melakukan check in dengan Rafael yang berada dibelakangnya.
Setelah melakukan check in, Angela dan Rafael kemudian masuk kedalam pesawat dengan kelas atas atau lebih tepatnya pesawat jet pribadi milik Rafael. Pesawat dengan fasilitas mewah dan serba berwarna hitam.
Angela mendudukkan bokongnya disofa empuk berwarna merah lalu bersandar sambil melihat keluar jendela jet itu.
Rafael datang dengan sebotol wine merah ditangannya dan dua gelas kaca yang langsung ia letakkan dimeja.
"Ingin mencobanya?" Sambil membuka penutup botol wine dan menuangkannya kedalam gelas kaca.
"Aku belum pernah mencobanya lagi setelah kejadian itu" ucap Angela tidak yakin. Terakhir kali ia meninum wine ia malah berakhir diatas ranjang bersama dengan Rafael tapi untungnya tidak terjadi apa-apa padanya.
"Aku jamin, aku tidak mencampur apa-apa didalamnya" ucap Rafael menyakinkan Angela untuk mencoba wine itu bersamanya.
"Baiklah"
Setelah menerima kepastian atas permintaannya yang tidak langsung itu akhirnya ia memberikan segelas wine kepada gadisnya yang tampak ragu-ragu.
Angela mulai meneguk wine merah itu dengan perlahan menikmati setiap aliran air yang mengandung alkohol yang lumayan tinggi itu. Rafael pun juga ikut meminum winenya sambil menikmati wajah damai Angela didepannya.
Angela meletakkan gelas kosong itu diatas meja lalu menatap Rafael memohon karena jujur ia mulai kecanduan dengan wine itu.
"Tidak ada kedua kalinya sayang! Kau sudah meminum lumayan banyak" ucap Rafael sambil mengangkat botol wine menjauhkan botol laknat itu dari hadapan Angela. Sebelum terjadi sesuatu lebih baik ia mencegahnya terlebih dahulu.
"Aku hany-nya hik men-cobanya hik la-gi" ucap Angela terputus-putus karena cegukan. Rafael menghela nafasnya, ini salahnya sekarang gadisnya itu malah mabuk.
"Tidak bisa Angel!" Ucapnya.
"Hik, aku mau lagi!" Ucap Angela kesal lalu bangkit dari duduknya dan malah duduk diatas pangkuan Rafael. Rafael menelan ludahnya dengan susah payah melihat posisi mereka yang sangat berani dan nekat itu.
"Bisa turun?"
"Gak mau! Hik" jawab Angela mengelengkan kepalanya dan bergerak-gerak gelisah diatas pangkuan Rafael.
"DAMN!!" umpat Rafael merasakan sesuatu dibawahnya mulai bangkit karena gerakan-gerakan aneh milik Angela itu.
Angela yang mulai merasa gerah pun melepaskan jas hitamnya membuat dada nya terlihat dengan mudah didepan wajah Rafael.
Ia mencubit kedua pipi Rafael antara sadar atau tidaknya ia malah langsung melumat bibir Rafael dengan kasar karena ia belum pernah mencium orang selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Boyfriend (TERSEDIA DI PLAY STORE)✔
RomanceWARNING!! CERITA INI MENGANDUNG KONTEN DEWASA (17+) PEMBACA DIHARAPKAN BIJAK DALAM MEMBACA!! Cerita ini sudah dihapus dibeberapa chapernya secara acak jadi pembaca bisa membelinya di Play Store dalam versi Ebooknya. _______________________________...