{BUDAYAKAN VOTE + COMEN SETELAH MEMBACA!!}
*
*
*
*"Kamu kok romantis banget sih"
***
"Apa maksudmu?" Tanya Rafael.
Angela menunjuk foto dengan bingkai besar didepannya dengan wajah bahagianya melihat foto yang dipasang itu adalah foto pernikahan mereka.
"Kok aku baru liat sekarang ya" ucapnya sambil meneliti wajahnya dan juga wajah Rafael yang terlihat sangat cocok itu.
"Karena baru kemarin fotonya dipasang sayang" jawab Rafael dan melingkarkan tangan kekarnya diperut Angela dan mengelusnya sayang.
"Pantesan" gumamnya sambil mengangguk-anggukkan kepala.
"Sudah selesai?" Tanya Rafael dan mencium tengkuk Angela sekilas. Angela mengangguk saja karena ia memang sudah siap sebulum teriak.
"Ayo" ajaknya menuntun Angela keluar dari tempat itu dan juga dari kamar mereka dan turun kelantai bawah dengan pelan dan dipegangi Rafael jaga-jaga kalau saja Angela terpleset nanti.
Angela dan Rafael masuk kedalam mobil lamborghini veneno berwarna hitam legam yang baru Rafael beli untuk menambah koleksi mobil mewahnya tanpa Angela tau dan tentu saja Rafael yang menyetirnya bukan Angela. Kenapa begitu? Karena tidak ingin membuat Angela kelelahan kecuali diatas ranjang saja.
mobil mewah itu terparkir dengan mulus dan nyaman diparkiran perusahaan besar yang dipimpinnya. Mereka berdua pun langsung masuk kedalamnya.
Angela yang masuk bersama Rafael tampak sibuk membalas sapaan dari para karyawan yang berkerjaa dikantor suaminya itu sementara Rafael hanya diam dan menunjukkan tampang dinginnya sambil mengandeng tangan Angela menuju ruangannya yang ada dilantai paling atas.
Sesampainya disana, Angela langsung mendaratkan bokong padatnya kesofa yang empuknya bukan main sedangkan Rafael mulai berenang didalam tumpukkan kertas putih dengan tintah hitam yang memenuhi meja kerjanya.
Angela tidak habis fikir bagaimana Rafael bisa begitu menyukai tumpukkan kertas itu dari padanya bahkan dirinya dicuekkin saat mereka sampai tadi. Kalau saja kertas-kertas putih itu adalah wanita dapat ia pastikan wanita itu akan ia cakar-cakar,tendang,jambak dan memutilasinya sampai menjadi dua ratus potonggan. Bayangkan saja seperti itu tapi kenyataannya tidak bisa yang ada nanti ia yang harus disalahkan karena telah menghilangkan atau menghancurkan dokumen penting perusahaan suaminya.
Ia mengembungkan pipinya dan memilih mengambil buku apa saja yang ada dibeja dan membacanya untuk menghilangkan kebosanannya. Angela membaca buku majalah yang ia dapat dengan mudah tanpa ada perjuangan hanya perlu menunduk sedikit dan meraihnya, gampangkan kecuali kalau perutnya sudah besar nanti pastinya sangat sulit mengambil buku atau benda lainnya yang ada dibawahnya.
Tok tok
Keduanya langsung mengalihkan perhatian mereka ke arah pintu yang diketuk dari luar.
"Masuk!" Perintah Rafael dengan suara tegasnya dan masuklah sekertaris sekaligus tangan kanannya.
"Maaf tuan, tiga puluh menit lagi anda ada meeting dengan perwakilan dari perusahaan Alfa" ucapnya dengan suara tenang sambil membacakan jadwal pemimpinnya itu dengan sopan dan santun.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Boyfriend (TERSEDIA DI PLAY STORE)✔
RomanceWARNING!! CERITA INI MENGANDUNG KONTEN DEWASA (17+) PEMBACA DIHARAPKAN BIJAK DALAM MEMBACA!! Cerita ini sudah dihapus dibeberapa chapernya secara acak jadi pembaca bisa membelinya di Play Store dalam versi Ebooknya. _______________________________...