[29] Kalau begitu... bridal style?

10.5K 1.7K 227
                                    

Semua orang terkejut.

Semuanya menatap Shangyuan tanpa berkedip.

Shangyuan tidak mencari satu teman dikelas yang sama. Bagaimana bisa dia menemukan laki-laki di kelas E? Seharusnya bersaing dengan kelas E dan dia malah ingin membawa laki-laki dikelas E?

Semua orang terkejut dan tidak bisa mengerti.

- Gu Yu bahkan lebih tidak mengerti.

Duan Lun tepat ada di sebelahnya, kenapa Shangyuan memanggilnya?

Apa hubungan mereka sebaik itu?

Setelah Shangyuan bersuara, Duan Lun lihat kurcaci kecil dengan tinggi 168 itu memalingkan kepalanya dan memandang ke arah Shangyuan.

Kemudian, mengerutkan kening dan dengan cepat memalingkan wajah. Pura-pura tidak mendengar.

Namun, tidak disangka disisi lain, Shangyuan yang masih menatap Gu Yu kembali bersuara. "Paman ..."

Baru mendengar kata itu, Gu Yu kembali menatap Shangyuan. Ekspresi matanya sangat tidak ramah. Dengan wajah menggelap, dia mengangkat kakinya dan berjalan mendekat, hingga akhirnya berdiri di sebelah Shangyuan.

Sudut bibir Shangyuan sedikit terangkat.

Orang-orang di sekitar kebingungan.

Paman? ... Paman, siapa?

Duan Lun menatap Gu Yu dan Bo Shangyuan, lalu mengangkat alisnya dan berbicara dengan Gu Yu. "Apa kau kenal Xing Bo?"

Gu Yu tidak ragu menjawab. "Aku tidak tahu."

Duan Lun terkejut, "Kenapa dia memanggilmu?"

Gu Yu masih mengulang kalimat yang sama. "Aku tidak tahu."

Ekspresi Duan Lun kusut dan pikirannya dipenuhi kebingungan.

Shangyuan tidak meralat tetapi membatin.

- Pembohong kecil.

Setelah beberapa saat, siswa laki-laki lain juga menemukan teman mereka.

Kemudian, saatnya berlari sambil menggendong teman dipunggung mereka.

Gu Yu 168, Shangyuan 182.

Gu Yu memandang kontras tinggi badan keduanya yang berbeda lebih dari 10cm, dia kemudian mengulurkan tangan dan menepuk punggung Shangyuan..

"Jongkok."

Meskipun bingung, Shangyuan patuh.

Setelahnya, Gu Yu memanjat punggung Shangyuan.

"Oke."

Duan Lun berada di grup kedua pertandingan, jadi dia berdiri di samping area titik start.

Oleh karena itu, adegan tadi, semua tertangkap pandangan Duan Lun.

Duan Lun tampak bodoh untuk pertama kalinya melihat Shangyuan begitu patuh.

... Sialan.

Siapa laki-laki ini? Mengapa persis sama dengan Xing Bo?

/mungkin saking syoknya jadi ngira cowok yang patuh itu bukan Shangyuan tetapi kenapa mirip gitu/

Setelah Gu Yu berada dipunggung Shangyuan, siswa yang lain juga sudah menggendong teman masing-masing.

Kemudian, begitu guru meniup peluit, para siswa digaris start bergegas lari.

Mereka begitu bersemangat untuk mencapai posisi terdepan, tetapi setelah beberapa saat, mereka lemah.

Karena mereka yang menggendong siswa laki-laki merasa kesulitan. Bobot siswa yang digendong, lebih ringan 50kg atau lebih.

Meskipun siswa laki-laki lain yang menggendong siswa perempuan sedikit lebih mudah tetapi karena siswa perempuan sangat kurus dan relatif lemah, selama berlari, anak perempuan di belakang tidak dapat berpegang teguh, hingga tubuh mereka mengguncang ke kanan dan kiri, itu sangat mempengaruhi lari siswa laki-laki yang membawa mereka. Oleh karena itu, mereka yang menggendong siswa perempuan pun tidak bisa berlari dengan baik.

[END] I Won't Fall in Love with School BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang