[104] Itu saja?

6.7K 1.2K 224
                                    

Ge Zijin tidak memiliki kata-kata, dan seluruh kelas tampak bodoh.

Guru matematika kemudian berkata. "Karena siswa lain tidak menentang, maka ..."

"Aku tidak tertarik menjadi perwakilan kelas matematika. Guru pilih saja orang lain." Bo Shangyuan tiba-tiba memotong.

Siswa lain menatapnya aneh.

Gu Yu juga mengikuti momen aneh yang sama, tetapi segera, dia menyadarinya.

Dengan watak Bo Shangyuan, menolak adalah hal yang normal.

Tapi bukankah sebelumnya Bo Shangyuan adalah perwakilan dari kelas sejarah ...

Gu Yu entah kenapa, tiba-tiba teringat sesuatu.

Dia ingat bahwa ia juga perwakilan dari kelas sejarah di kelas E.

Gu Yu kini tampaknya tercerahkan, dia menatap Bo Shangyuan lalu menarik kembali pandangannya.

Disisi lain, guru matematika terkejut mendapat penolakan, namun masih tersenyum dan lanjut berkata. "Kalau begitu siswa tadi yang akan menjadi perwakilan kelas."

Itu Ge Zijin.

Siswa lain yang ingin dipilih langsung mengalihkan pandangan iri pada Ge Zijin.

Tiba-tiba sebuah kue besar jatuh ke tubuh. Menurut akal sehat, Ge Zijin seharusnya senang.

Tapi dia tidak senang.

Bo Shangyuan menolak jadi diberikan padanya?

Dia merasa seperti diberi sedekah.

Ge Zijin emosi dan bersiap untuk menolak, tetapi guru matematika sudah mengalihkan topik pembicaraan. "Mari kita buka halaman pertama buku teks ..."

Mendengar itu, dia hanya bisa menutup mulutnya dengan enggan.
.
.

Setelah kelas berakhir, saatnya senam pagi.

Musik yang akrab mulai terdengar, siswa dikelas berjalan keluar menuju lapangan.

Gu Yu juga bangkit, membereskan buku diatas meja dan bersiap pergi dengan Jin Shilong.

Dia tahu bahwa Bo Shangyuan biasanya tidak ikut senam jadi dia tidak berencana mengajaknya.

Disisi lain, Bo Shangyuan mengerutkan kening melihat Jin Shilong yang duduk didepan.

Mata Jin Shilong berkilau-kilau. Dari tatapan dan ekspresi, Bo Shangyuan merasa aneh.

Dia kemudian ikut berdiri.

Gu Yu menoleh, "?"

"Senam."

"??"

Keduanya pun pergi bersama.

Jin Shilong mengikuti dibelakang dengan penuh antusias.

Ah, ah, sangat manis!!!

Ketika sampai dilapangan, Shen Teng melihat Gu Yu dan bersiap untuk menghampirinya dengan gembira.

Namun, ketika melihat Bo Shangyuan berdiri tanpa ekspresi disebelah Gu Yu, senyum diwajahnya merosot.

Shen Teng dengan kaku melangkah demi langkah ke arah Gu Yu.

Dia bergerak ke sisi Gu Yu, mencoba menjaga jarak dari Bo Shangyuan dan kemudian berbisik, "... Xiao Yu Yu, kau sekarang berada di meja yang sama dengan Bo Shangyuan?"

Gu Yu mengangguk.

Shen Teng seketika merasa tertekan, "Aku juga ingin satu meja dengan Xiao Yu Yu ..."

[END] I Won't Fall in Love with School BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang