[106] Aku marah

7.1K 1.2K 255
                                    

Gu Yu dengan kesal berbalik dan bersiap pulang namun Bo Shangyuan menangkap pergelangan tangannya, "Bukankah kau datang untuk bertanya tentang pos itu?"

Gu Yu seketika sadar tujuan awalnya.

Dia kembali menghadap Bo Shangyuan dan bertanya dengan penasaran. "... Apa isi pos itu benar?"

Seakan mencegah Gu Yu melarikan diri, Bo Shangyuan masih memegang pergelangan tangannya dan bergumam mengiyakan sebagai respon.

Gu Yu sedikit terkejut.

Karena selain melihat Bo Shangyuan berkelahi dengan para gangster, dia tidak pernah melihat hal serupa lagi.

Gu Yu mengamati Bo Shangyuan ke atas dan ke bawah. "Ternyata kau begitu kuat dalam berkelahi."

"Yang lain juga kuat."

Gu Yu tidak mengerti. "Lain? Belajar? ... atau apa?"

Bo Shangyuan mengamatinya ringan lalu berkata, "Menurutmu?"

Gu Yu masih tidak mengerti.

Bo Shangyuan kemudian mendongak pada jam dinding.

Sudah lebih dari jam sepuluh malam.

"Sudah larut, pergi tidur."

Gu Yu tidak banyak berpikir, bergumam oh, dan menarik pergelangan tangannya yang masih dipegang agar terlepas.

Tapi Bo Shangyuan tidak melepasnya.

Gu Yu menatapnya bingung.

Bo Shangyuan bertanya, "Mau kemana."

Gu Yu berkedip dan tidak ragu. "Pulang."

Bo Shangyuan berkata dengan tenang. "Bukankah ini rumahmu?"

Wajah Gu Yu perlahan memerah.

"... Jangan membuat masalah, besok sekolah."

Ekspresi Bo Shangyuan sedikit serius. "Jadi, kau membiarkan kekasihmu tinggal sendirian?"

Gu Yu semakin memerah.

Dia tergagap, "Apa, apa ... Ke-kekasih?"

Bo Shangyuan sedikit membungkuk lalu berbisik. "Kita sudah ciuman, apa kau mau menyangkalnya?"

Gu Yu sekarang tidak tahu harus berkata apa.

Dia menutupi wajahnya dengan satu tangannya yang bebas.

"Kau lepaskan dulu ..."

Bo Shangyuan belum bergerak.

"Kau lepaskan, aku akan menelepon ibuku untuk minta ijin."

Bo Shangyuan mengangkat alis, "Berikan ponselmu."

Gu Yu dengan pikiran lamban menyerahkan ponselnya.

Bo Shangyuan mengambil alih, melihat layar tidak dikunci, dia kemudian membuka buku alamat, "Yang mana nomor telepon ibu mertua?"

Gu Yu tampak bodoh.

Ibu ... ibu mertua ...

Gu Yu mendongak menatapnya dengan raut terkejut.

Bo Shangyuan menanggapinya dengan senyum. Dia menarik pergelangan tangan Gu Yu yang belum dilepas, mendekat dan kemudian memeluknya.

Begitu menaruh dagunya diatas kepala Gu Yu, dia mendesah pelan.

... Imutnya.

Setelahnya, dia membuka sedikit jarak dengan masih memeluk Gu Yu dan kembali bertanya. "Yang mana nomor telepon ibu mertuaku? Hm?"

[END] I Won't Fall in Love with School BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang