[72] Untuk Tenang

6.6K 1.2K 53
                                    

Duan Lun masih sulit percaya tentang kenyataan bahwa Shangyuan akan segera datang ke bar.

Duan Lun berpikir ucapan Shangyuan ditelepon tadi adalah ilusinya.

Sampai akhirnya Shangyuan muncul di bar, baru dia sadar itu bukan ilusinya.

Begitu Bo Shangyuan muncul di bar, dirinya langsung menjadi fokus seisi bar.

Tubuhnya yang tinggi dan ramping, penampilannya yang indah, dan lekuk wajahnya yang sempurna.

Meskipun Bo Shangyuan hanya mengenakan setelan hitam putih yang sederhana, auranya yang acuh dan bersih langsung menarik semua orang di sekitar.

Tentu saja, didalam bar para pria dan wanita lebih berani daripada orang biasa.

Setelah melihat Shangyuan, beberapa wanita mendekat, mengedipkan mata sambil tersenyum centil. "... Adik hanya sendirian? Kakak akan mengajakmu minum."

Wanita itu membusungkan dada ke arahnya.

Shangyuan dengan wajah dingin, tidak memanggapi.

Pada saat ini, raut wajahnya jelas sedang dalam bad mood.

Mereka yang akrab dengannya tentu akan tahu itu bukan buruk biasa, tetapi sangat buruk.

Ketika suasana hatinya sangat buruk, mereka yang menganggunya akan mendapat konsekuensi yang sangat dahsyat.

Di sekolah menengah pertama, beberapa siswa lelaki mengepungnya di toilet berniat memberinya 'pelajaran'. Shangyuan biasanya hanya memberi sedikit memar diwajah, namun karena saat itu suasana hatinya sangat buruk, kekuatan tangannya lebih berat dan hasilnya mereka langsung dikirim ke rumah sakit.

Tetapi untuk hal ini, para wanita di bar tidak tahu. Jadi melihat Shangyuan yang cuek semakin membuat mereka semangat untuk merayunya.

Sangat menarik untuk bermain dengan orang cuek seperti ini.

Tepat ketika mereka akan bersiap untuk merangkul leher Bo Shangyuan, Duan Lun yang tidak jauh, melihat situasi ini hampir jantungan, dia bergegas dan dengan cepat menyingkirkan para wanita yang mengerumuninya.

Mereka tidak tahu seberapa besar keganasan Shangyuan, tapi Duan Lun jelas tahu dengan baik.

Jika Shangyuan benar-benar meledak, walaupun mendatangkan polisi, polisi tidak akan dapat menghentikannya.

Wanita-wanita itu merasa sangat tidak senang.

Duan Lun merutuk dalam hati: Dasar kentut! Laozi menyelamatkan kalian!

Duan Lun membawa Shangyuan masuk ke bilik yang sudah dia pesan.

Shangyuan duduk dengan wajah dingin dan tepat ketika dia akan bersiap untuk menuangkan wine ke gelas, dia menatap gelas kaca itu sejenak.

Kemudian, menatap ke arah Duan Lun.

Duan Lun menerima garis pandang dan langsung paham.

"Sialan, itu bersih!"

Mendengar itu, Shangyuan menuangkan segelas anggur untuk dirinya sendiri.

Hanya saja wajahnya masih belum terlalu baik.

Duan Lun memandangi wajah Bo Shangyuan yang dingin ekstrem, dan mengangkat alisnya.

Duan Lun melirik ke arah luar bilik dan kemudian mengalihkan pandangannya, bertanya, "Kau sendirian? Bagaimana dengan kurcaci kecil?"

Shangyuan tidak merespon.

Duan Luan lalu mengerti.

"Apa kalian ... benar-benar putus?"

[END] I Won't Fall in Love with School BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang