[37] Kemari

10.6K 1.6K 134
                                    

Gu Yu menunduk, masih terdiam dan Shangyuan tidak merasa cemas.

Mereka berada di lift, walau ingin, Gu Yu tidak akan bisa bersembunyi.

Shangyuan terus menatapnya intens.

Dengan tingginya yang 183, Shangyuan hanya bisa melihat kepala Gu Yu.

Rambut Gu Yu halus dan lembut, dan menjuntai hingga ke telinga. Rambut hitam dan lembut kontras dengan wajahnya yang putih bersih semakin terlihat menawan dan menarik.

Penampilan Gu Yu tidak jelek. Matanya hitam dan cerah, bulu matanya panjang dan sempit, wajahnya putih dan lembut, tidak ada bekas jerawat, dan bintik-bintik. Dibandingkan dengan teman sekelas yang penuh dengan jerawat di wajah mereka, Gu Yu dapat dianggap tampan.

Namun, karena Gu Yu telah terbiasa diserang oleh ibunya, jadi dia tidak pernah merasa bahwa dia tampan, tetapi tidak dimata orang lain.

Pada saat ini, Shangyuan tidak berkedip menatap Gu Yu, semakin dilihat, semakin manis. Dalam sekejap, hati Shangyuan melunak.

Shangyuan yang menatapnya lama akhirnya tidak bisa menahan untuk mengulurkan tangan, menyentuh kepala Gu Yu.

- Benar saja, seperti yang dibayangkan, lembut dan halus, dan rasanya enak.

Jari-jarinya terus dan terus menyentuh bagian atas kepala Gu Yu.

Rasa halus dan lembut ditangannya membuat Shangyuan hampir tidak mau melepaskan.

Gu Yu yang masih memikirkan cara 'meyakinkan' Shangyuan, jauh dari pertahanan, sehingga baru sadar kepalanya disentuh.

Gu Yu mendongak menatap Shangyuan bingung. Wajahnya jelas tertulis: ...Apa yang kau lakukan?

Begitu melihat ekspresi Gu Yu, Shangyuan tidak bisa menahan tetapi merasa Gu Yu semakin manis dan imut. Tangannya meluncur ke bawah dan mencubit wajah Gu Yu.

Yah, itu sangat lembut.

Wajah Gu Yu lembut dan putih, dan ketika Shangyuan mencubitnya, tercetak bekas memerah.

Gu Yu terdiam lama melihat Shangyuan yang mencubit-cubit wajahnya hingga memerah. Akhirnya, dia membuka suara. "... apa yang kau lakukan?"

Shangyuan merespon tenang dan ekspresinya tidak bersalah. "Apa kau tidak melihatnya?"

Melihat respon Shangyuan, Gu Yu emosi terpendam. "... Kenapa kau mencubit wajahku?"

"Aku hanya ingin jadi kulakukan."

"..."

Setelah itu, Shangyuan menjauhkan tangannya dari wajah Gu Yu.

"Jawab."

Gu Yu diam lagi.

Setelah cukup lama, Gu Yu bertanya. "... kau tidak ingin berteman denganku, kenapa kau ingin melakukan hal semacam ini?"

Jelas, dia tidak ingin berteman dengannya, tetapi biarkan dia mencarinya. Logika ini, Gu Yu tidak mengerti.

Shangyuan menghindar untuk memberi jawaban jelas. "Tidak ada alasan."

"..."

Setelah itu, Shangyuan menatap nomor lantai diatas pintu lift lalu menarik garis pandangnya.

Dia kemudian meletakkan dua tangannya menempel disisi dinding kanan kiri Gu Yu, mengurungnya.

Tindakan tiba-tiba membuat Gu Yu terkejut dan reflek mundur, namun tidak ada ruang lain dibelakangnya.

Shangyuan lanjut mendesak. "Cepat, jawab."

[END] I Won't Fall in Love with School BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang