[97] Oh... lupa

6.6K 1.2K 157
                                    

Hari berikutnya, sabtu.

Seperti biasa, sekarang saatnya untuk membuat kelas.

Pada pagi hari, tidak sampai jam sembilan, ponsel yang diletakkan di samping tempat tidur berdering.

Dering telepon yang memekakkan telinga membuat Bo Shangyuan mengernyit dan langsung mematikannya.

Menurut situasi umum, jika telepon tidak dijawab, orang normal akan secara sadar mengambil satu atau dua jam lagi kembali menelepon. Namun, orang ini sangat gigih, meskipun tidak menjawab, dia masih terus menelepon.

Bo Shangyuan akhirnya dengan wajah hitam mengambil ponsel dan bersiap menyeret si penelepon ke daftar hitam.

Namun dia secara tidak sengaja melirik nomor itu.

Itu bukan nomor telepon Duan Lun.

Sangat aneh.

Tetapi ini tidak penting.

Bo Shangyuan langsung menyeretnya ke daftar hitam.

Ok, sekarang keadaan menjadi tenang.

Dan ketika dia kembali menutup mata, ponselnya berdering lagi.

Tanda persimpangan imajiner berkedut didahinya. Dia membuka matanya dengan wajah dingin, mengangkat ponsel, dan akhirnya menekan tombol jawab.

Ketika telepon terhubung, Bo Shangyuan langsung bicara. "Waktumu tiga detik."

Suaranya sangat dingin dan tidak ada suhu sedikit pun. Hanya mendengarkan saja, benar-benar bisa dibayangkan betapa buruknya suasana hatinya saat ini.

Xie Yunyan ujung telepon, tergagap. "Maaf... Mengganggumu sepagi ini..."

"Tiga."

Mendengar Bo Shangyuan mulai menghitung mundur, Xie Yunyan membeku.

"Dua."

Xie Yunyan takut Bo Shangyuan akan menutup telepon. Dia buru-buru berkata, "Tunggu! Aku punya sesuatu yang penting -"

"Satu."

Telepon langsung dimatikan sepihak tanpa belas kasihan.

Disisi lain, Xie Yunyan sekali lagi mencoba menelepon, namun yang dia dengar hanyalah suara dingin: Maaf, telepon Anda tidak dapat terhubung.

Bo Shangyuan sama sekali tidak tertarik dengan apa yang ingin dikatakan Xie Yunyan.

Mungkin satu hal, bagaimana Xie Yunyan bisa mendapatkan nomornya.
.
.

9:30 pagi.

Seperti biasanya, Gu Yu akan tinggal di rumah Bo Shangyuan untuk menulis pekerjaan rumah dan akan diperiksa.

Tapi Gu Yu sekarang benar-benar tidak ada minat untuk mengerjakannya.

Dia memegang pena dan menatap buku kerja di depannya, tidak bisa menulis sepatah kata pun untuk waktu yang lama.

Adapun alasannya ... tidak perlu dikatakan lagi.

Bo Shangyuan yang melihat itu, mengerutkan kening.

Tangannya dengan lembut mengetuk pena dan berkata, "Berkonsentrasilah."

Jari Gu Yu bergerak, dia bergumam dengan suara rendah dan perlahan lanjut menulis.

Dua jam kemudian.

Bo Shangyuan dengan wajah hitam, melingkari semua pertanyaan yang salah lalu buku itu dibuang di depan Gu Yu.

Kali ini, dia tidak bertanya bagaimana dia bisa salah, tetapi berkata dengan ekspresi serius. "Apa yang terjadi?"

Roh Gu Yu tampak berkelana entah kemana dan lambat menangkap ucapan Bo Shangyuan.

[END] I Won't Fall in Love with School BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang