[45] Kalau kotor, kau yang cuci

9.5K 1.6K 139
                                    

Shangyuan cukup lama menatap Gu Yu sebelum bertanya, "Makan apa?"

Gu Yu berpikir sejenak. "... Pangsit."

Dia baru memikirkan itu, rasanya enak, banyak orang yang suka, dan dekat dengan komunitas mereka, hanya ada satu kedai pangsit.

Mendengar itu alis Shangyuan sedikit mengernyit. Ketika dia akan menyampaikan sesuatu, ponsel di sakunya tiba-tiba berdering.

Ini adalah prompt pesan dari WeChat.

Shangyuan mengeluarkan ponsel dan melihatnya.

Benar saja, itu Duan Lun.

[ Apa Bo yang tampan punya waktu hari ini? ]

[ Apa kau mau datang ke Star City untuk bersenang-senang? ]

Star City, klub yang Duan Lun suka.

Secara alami, konsumsi juga jauh lebih tinggi daripada tempat-tempat biasa.

Shangyuan menatap pesan dilayar, ekspresinya acuh tak acuh.

[ Tidak pergi. ]

[ ... ]

[ Jangan bilang kau akan membuat kelas tambahan dengan kekasihmu. ]

[ Tidak. ]

[ Kenapa tidak datang? ]

[ Tidak ada alasan. ]

[ ? ? ? ? ]

Shangyuan mematikan ponselnya lalu tangan yang lain menutup pintu.

"Ayo, pergi."

Gu Yu menatap ponsel Shangyuan, dia tampak ragu.

Mungkin saja Shangyuan ada urusan lain yang mendesak, tetapi dia malah mengajaknya makan pangsit.

Tampak memahami pemikiran Gu Yu, Shangyuan membuka suara. "Pesan spam, tidak usah pedulikan."

Gu Yu bergumam 'oh', merasa lega.

Dia kemudian membawa Shangyuan pergi ke restoran pangsit yang biasa dia kunjungi.

Tempatnya kecil, tetapi rasanya sangat enak.

Karena sudah beroperasi beberapa tahun, kedai ini menjadi sangat populer.

Keduanya berjalan melalui gang dan akhirnya berdiri di depan kedai pangsit.

"Ini tempatnya."

Gu Yu menoleh ke belakang untuk melihat Bo Shangyuan. Setelah melihat ekspresi Shangyuan yang tampak tidak begitu baik, dia tiba-tiba memikirkan sesuatu lalu kembali melihat kedai pangsit.

Dinding kedai sudah agak hitam, karena telah berdiri beberapa tahun, papan namanya bahkan ditutupi dengan lapisan minyak. Kursi dan mejanya tidak lagi terlihat warna aslinya.

Kecuali ini, semuanya masih baik-baik saja.

Karena selalu beroperasi di awal pagi, orang lain yang sering sarapan disini sudah terbiasa dengan itu, dan tidak mengejutkan. Tetapi bagi Shangyuan yang tidak biasa makan diluar, tidak bisa menerimanya.

Terlebih lagi, Shangyuan obsesi dengan kebersihan.

Gu Yu melihat pemandangan di dalam kedai pangsit dan kembali menatap Shangyuan.

Tubuh Shangyuan tinggi dan ramping, dan kulitnya putih, memakai kaos putih dan celana hitam. Penampilannya memberi kesan tipe rapi dan bersih.

Gu Yu hanya berpikir tentang mengajak Shangyuan makan pangsit, tetapi dia lupa bahwa kedainya tidak terlalu bersih.

[END] I Won't Fall in Love with School BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang