2.Berubah

4.9K 419 18
                                    

  "Kau tak seperti dulu yang menerimaku apa adanya"

             (Kim yerim)
                      .

                      .

                      .
                     
                      .
      
Author pov

Yeri mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan sinar matahari pagi yang sudah masuk lewat Sela sela tirai kaca jendela kamar miliknya dan jungkook.

Wanita itu mengucek matanya Yang setengah sadar.

Ia menoleh kearah samping kanannya, Matanya langsung mengarah pada sosok obyek Yang sedang terlelap dan tak terusik sama sekalipun dengan silaunya sang mentari.

Yeri menatap sendu suaminya, ia sangat menyukai jika jungkook tidur, karena jika jungkook tidur yeri bisa melihat wajah damai suaminya, Wajah polos jungkook, dan wajah tampan jungkook.

Jika mata itu terbuka Yeri tak bisa berbuat apa-apa, rasanya takut sekali.

Jungkook tak seperti dulu, dia Bukan suami idaman yeri lagi. Dia itu egois, tak mengerti perasaan yeri yang sakit karena ulahnya.

Rasanya yeri benar benar tak kuat untuk menahan tangisanya.

Dengan segera yeri menggelengkan kepalanya dan memalingkan wajahnya kearah lain, tak kuat melihat wajah suaminya terlalu lama. Karena itu adalah beban untuk yeri, beban dimana ia harus berusaha mati-matian untuk tidak menjerit dan meminta Jungkook yang dulu kembali padanya.

Lama yeri Terdiam, akhirnya ia menyibak selimut yang masih membungkus badanya dan Badan jungkook. Wanita itu langsung keluar dari kamarnya.

               Meninggalkan jungkook yang sudah terbangun sendari tadi, jungkook tau yeri sedang menatapnya. Ia juga sangat ingin melihat yeri, tapi jika ia membuka kedua matanya yeri pasti akan langsung pergi Karena takut.

Takut dimarahi karena berani memandang wajahnya.

                    *-******-*

Prank!

"Jeon yerim!."

Jungkook menepis piring yang ada diatas meja makan, sehingga piring tersebut jatuh Ke lantai dan menimbulkan suara pecahan yang khas dari kaca.

"Aish sial wanita itu.. JEON YERIM DENGAR KEMARI KAUUU.. "

Jungkook beteriak teriak  memanggil yeri. Entah kemana perginya istrinya itu, yang terpenting jungkook membutuhkan istrinya berada dihadapannya sekarang.

Jungkook kesal yeri tak datang-datang menemuinya. Laki laki itu langsung melenggang kearah dapur, Ia tahu yeri pasti sedang melakukan sesuatu didapurnya.

"Yerim!."

Jungkook segera melangkah lebar saat melihat yeri sedang Duduk manis di kursi yang berada di dapurnya.

"Ada apa jeon, kau tau aku sedang menjahit bajuku." Kata yeri tanpa menatap suaminya yang sedang menahan emosi agar tak memuncak.

"Aku lapar, aku butuh asupan makan. Mengapa kau tak membuatnya?." Tanya jungkook dengan nada membentak.

Yeri hanya mampu menghela nafasnya dengan tenang, wanita itu meletakkan Jarum serta bajunya ke kursi yang ia duduki.

Yeri melangkah kearah Jungkook, suaminya itu sudah menaruh tangannya dipinggang. Yeri tahu suaminya sedang marah Sekarang, sudah menjadi sarapan paginya setiap hari. Jika jungkook memarahinya habis-habisan seperti ini.

Special To My Wife✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang