25. perubahan

2.7K 340 12
                                    

"Aku tak pernah tau jika dirimu itu berdampak besar bagi hidupku"

                  (Jeonjungkook)

                             .

                             .

                             .

Author pov

  Yeri membawa Eunwoo berkunjung ke-rumah Joohyun, karena hari ini adalah hari minggu jadi Eunwoo libur sekolah. Jadi Ia bisa ikut dengan yeri berkunjung ke-Rumah neneknya.

"Eomma, aku ingin membeli ice cream." Eunwoo tiba-tiba berhenti dari jalannya. Ia menatap yeri yang nampak tengah memperhatikan kedai kecil, dimana itu adalah penjual ice cream yang di inginkan oleh Eunwoo.

             Kedai itu pernah aku kunjungi dengan jungkook

Ingatan dimana yeri Pernah pergi kesana dengan jungkook langsung tergiang di fikirannya. Ia sangat merindukan moment dimana jungkook dan dirinya bercanda dan tertawa ringan disana.

  Yeri menghembuskan nafasnya, ia tak boleh Mengingatnya lagi. Itu sudah lama, Lima tahun yang lalu jadi yeri harus Membuang kenangan itu jauh-jauh.

"Hmm, tak apa jika Eomma tak izinkan aku membelinya." Keluhan eunwoo mampu membuat yeri tersandar. Rupanya eunwoo mengira bahwa yeri marah karena permintaan kecilnya itu.

"Tidak sayang. Mari kita kesana." Kata yeri dengan senyuman.

Membuat eunwoo terpekik girang. Ia sangat menyukai sisi lembut ibunya itu. Yeri sering sekali melarang eunwoo untuk memakan makanan manis, namun hari ini sepertinya yeri tengah lupa akan larangan nya itu.

"Kajja." Yeri terkekeh kecil mendengar putranya begitu Antusias.

         Yeri mengenggam tangan eunwoo menuju kedai tersebut. Sesekali yeri tersenyum saat eunwoo berbicara dengan senang dan cerewetnya. Ntah lah kenapa eunwoo suka sekali berbicara, setahu yeri ia sama sekalipun tak banyak bicara begitupun dengan jungkook yang terkesan dingin. Lantas kenapa anaknya jago sekali berceloteh?

"Sayang, kau ingin rasa apa?." Tanya yeri pada eunwoo

   Eunwoo melihat menu yang tertempel pada kaca yang ada di kedai itu. Jari eunwoo nampak sedang memilih-milih Menu tersebut. Rasa-rasa ice cream itu sungguh membuat eunwoo susah untuk memilih, terlalu enak dan menggoda.

"Hmm, coklat susu." Dan final eunwoo memilih rasa faforitnya. Yaitu coklat.

"Baiklah."

Yeri segera memesankan putranya itu dengan rasa yang dipilih. Mereka menunggu pesanan sampai selesai. Sesekali yeri membalas celotehan eunwoo yang Membahas waktu ia bersekolah di Hari kemarin. Yeri tersenyum, ia mengelus puncak kepala eunwoo yang paling ia sayangi.

    Harta yang paling berharga yang ia miliki.

"Aku pesan Rasa vanilla." Tiba-tiba saja seorang dari belakang yeri, menyerobot masuk kedalam kedai. Membuat eunwoo hampir saja jatuh jika saja anak kecil itu tak seimbang saat berdiri

"Astaga sayang, kau tak apa?." Yeri nampak ikut terkejut melihatnya, ia melihat eunwoo meringis sakit pada bagian Lengannya.

"Nyonya Anda bisa tidak untuk sopan? Putraku hampir jatuh karena anda." Kata yeri mencoba untuk berbicara Dengan lembut. Bukan, terdengar kasar yeri mengatakan itu, namun suaranya begitu halus. Mampu membuat sang pemilik kedai juga ikut membela yeri.

"Yah yah maafkan aku tak sengaja. Lagian kau yang salah." Yeri mengeritkan alisnya. Ada sesuatu yang menggajal dengan wanita, ia penasaran akan sosok didepannya. Suaranya Sangat familiar di pendengaran yeri.

Special To My Wife✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang