"Jika hari ini sudah waktunya, aku tak bisa melakukan apa-apapun lagi."
(Kim yerim)
.
.
.
"Katakan Apa maumu sekarang?." Tanya yeri saat jungkook sudah berhasil mencegatnya.
Jungkook memang mengejar yeri, karena lelaki itu sangat penasaran akan anak kecil yang dibawa oleh mantan istrinya itu. Kini jungkook dan yeri tengah berada di sebuah Caffe kecil yang sepi, karena ini sudah akan menjelang malam hari. Jadi pengunjung dicaffe ini sangat jarang.
"Kau tak merindukanku." Jungkook tersenyum, katakan jungkook itu gila karena berani menanpakan senyuman didepan yeri. Padahal jungkook tau sendiri bahwa yeri dan dirinya itu sedang dalam pertikaian, seharusnya jungkook srius sekarang ini, bukan terlihat main-main seperti meledek yeri.
"Aku tak butuh Basa-basimu. Aku hanya mau kau cepat katakan, ada apa kau mencegatku?." Kata yeri terdengar begitu tajam ditelinga jungkook.
Itu membuat jungkook menghela nafasnya, ia salah telah berperilaku Seperti ini. Harusnya ia tidak tersenyum disaat dirinya dan yeri tidak dalam keadaan baik-baik saja. Yah, bukannya perceraian yeri dan jungkook tidak dengan baik? Tetapi karena masalah? Harusnya jungkook bisa tau dan paham akan situasi, namun kenapa jungkook tak Bersikap semestinya?
"Yeri. Maafkan aku." Lirih jungkook melirik yeri sekilas.
"Sudah dari lima tahun yang lalu kau selalu mengatakan hal itu. Apakah kau tak lelah? Aku sendiri sudah lelah mendengarnya."
Eunwoo menatap yeri, kenapa ibunya bisa semarah itu pada orang yang berada didepannya. Apakah orang itu jahat sampai-sampai ibunya berbicara pedas seperti itu?- eunwoo memikirkannya.
"Aku juga ingin bertanya yeri." Kata jungkook mencoba untuk menghalus.
Terlalu banyak kesalahan yang ia lakukan di masalalu, ia mengerti dengan sikap yeri yang keras seperti ini padanya. Wanita itu belum juga melupakan kenangan masalalunya. Dimana jungkook selalu memggoreskan luka disetiap harinya pada yeri.
"Apakah dia anakku?."
Deg!
Yeri terdiam, ia melirik eunwoo yang berada di pangkuannya, eunwoo juga membalas tatapan yeri dengan tatapan tak mengerti. Jelas eunwoo tak mengerti. usia Anak lelaki itu saja baru empat tahun jadi mana mengerti tentang pembicaraan orang dewasa di dekatnya ini.
"Bukan!." Jawab yeri mampu membuat jungkook serta eunwoo berjenggit kaget. Bagaimana tidak kagetnya, yeri saja bersuara dengan begitu kencangnya.
"Eomma." Eunwoo mengelus pipi yeri dengan tangannya, Menggeleng kecil untuk memberitahu yeri bahwa suaranya itu tak patut untuk diulangi. Lihat begitu hebatnya yeri mengajari eunwoo hingga bisa mengerti dengan Tidak baiknya suara ibunya?
"Tapi Yeri apakah kau sudah Menikah lagi? Bukannya... "
"Aku sudah menikah dengan mark, dan eunwoo adalah anak mark bukan anakmu! Jangan kau mengaku-aku!." Kata yeri menudingkan jari telunjuknya pada wajah jungkook. Tepat didepan wajah Jungkook.
"Kalian menik-?."
"Kenapa apakah kau kaget?." Ucap yeri, sudah tak sabar ingin meluapkan emosinya pada lelaki yang pernah berstatus sebagai suaminya. Yeri sebenarnya sangat merindukan jungkook, namun yeri bukan lah wanita murahan yang akan luluh setelah bertemu dan mendengar perkataan halus jungkook. Yeri bukan wanita seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Special To My Wife✔
Fanfiction"Dia adalah wanita terhebat yang pernah aku miliki." - jeon jungkook bagaimana kelanjutanya?.... -Jjk/kyr Area Coverby: titizkyla