12. I'm fine

2.5K 265 17
                                    

   "Aku tahu, apa yang pantas untuk posisiku ini. Aku tahu, seharusnya aku tak menjadi pedamping hidupmu!"

                 (Kim yerim)
                            .
                            .
                            .
                            .
                            .
                            .
Author

Jungkook dan yeri melangkahkan kakinya menuju mension besar milik keluarga Jeon. Tangan yeri sudah dipenuhi dengan kringat dingin, berkali-kali yeri Menghembuskan nafasnya. Ia merasa tak berani memasuki rumah ini, apalagi Saat ia tahu bahwa semua keluarga jungkook sudah berkumpul di dalam sana.

Jungkook yang melihat ada ke-khawatiran pada istrinya itu ia segera mengenggam tangan yeri, menyakinkan wanitanya Bahwa semua pasti akan baik -baik saja. Karena jungkook tau didalam sana tak ada satu orang yang menyukai istrinya, kecuali Ibunya.

"Yeri, tak apa." Jungkook menatap yeri yang memejamkan mata. Jungkook merasa kasihan dengan yeri, wanita itu pasti sedang dalam keadaan tak baik hari ini, yeri paling tidak suka berkumpul dengan orang yang tak menyukainya, walaupun nanti sikap yeri akan biasa saja, tetapi tak dipungkiri nanti pasti yeri tak akan merasa nyaman didalam sana.

"Aku pulang saja jungkook." Yeri melepaskan tangan jungkook yang mengenggamnya. Dengan segera jungkook kembali mengenggam tangan itu, tahu jika yeri ingin pergi.

"Percaya padaku semua tak apa-apa." Bagaimana bisa yeri tak merasa takut jika ia disini hanyalah seorang penganggu bagi keluarga jungkook, apakah yeri akan tetap merasa tenang jika di dalam nanti ia selalu disindir? Yeri pasti akan rapuh dengan itu.

        Semoga benar kata jungkook. aku tak boleh khawatir percaya saja jika di dalam akan baik-baik saja

"Yeri?." Yeri kaget, ia lalu menganggukkan kepalanya, jungkook tersenyum tipis hampir tak terlihat di mata yeri, itu sendiri mampu membuat yeri merasa bahwa senyuman itu mungkin senyuman tulus untuk nya, walaupun hanya segaris bayangan.

Drt... Drt.. Drt

Baru saja jungkook dan yeri akan kembali melangkah, tetapi ponsel yang berada di Saku jungkook mampu membuat jungkook kaget karena getaran yang ditimbulkan oleh benda persegi tersebut. Dengan segera jungkook mengangkat panggilan itu.

"Yah." Jungkook melirik yeri yang tengah penasaran dengan siapa yang menelvon.

"Aku sudah didepan." Kata jungkook dengan datar.

"..."

"Yah." Jungkook memasukkan kembali benda canggih itu, ingatkan benda itu pemberian dari wanita licik yang merebut jungkook dengan cara yang tak berfaedah? Siapa lagi jika bukan Eunha, wanita yang sudah terobesesi ingin memiliki jungkook.

"Kajja, kita disuruh masuk. Disana sudah banyak yang menanti."

Ntah kenapa perkataan jungkook mampu membuat yeri takut, ini adalah keluarga jungkook, didalam sana semuanya keluarga jungkook. Dan mungkin ada sebagian orang lain, namun ntah kenapa yeri merasa Bimbang sendiri, ini kali pertama ia dan jungkook berkumpul dengan orang tua dan keluarga dari lelaki itu.

   Tetapi yeri sama sekali tak berani, ia tak pernah dianggap oleh sang pemilik rumah. Lantas apakah ia harus masuk juga? Jika nanti ia akan jadi bahan cemohan lagi, lebih baik yeri kembali lagi saja kerumah kreot yang sudah tua miliknya, setidaknya disana ia merasa lebih nyaman.

Cleak

Pintu dua yang saling terhubung, langsung terbuka dengan lebar. Yeri dan jungkook melangkah masuk. Ini seperti mereka seorang pengantin baru yang datang kerumah baru mereka. Namun sayang ini bukan lah khayalan seperti itu. Ini adalah dimana yeri yang baru pertama kali menginjakkan kaki kerumah ini, setelah sudah Satu tahun tak pernah kesini lagi.

Special To My Wife✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang