"Berpisah mungkin jalan yang terbaik bagiku, tetapi apakah aku harus rela memberikan dia untuk orang lain?."
(Kimyerim)
.
.
.
.
Author pov
BRAK!
Suara gembrakan meja terdengar begitu sangat nyaring ditelinga.
"Apa kau sudah gila yerim!."
"Eomma ini sudah keputusanku, aku pernah berjanji pada jungkook untuk selalu bersamanya, aku hanya ingin menepatinya eomma."
Joohyun benar-benar sudah tak habis pikir dengan sikap yeri, ingatkah yeri sering disakiti oleh suaminya? Dengan bodohnya yeri memohon agar joohyun mencabut gugatan perceraianya. Dimana kepintaran yeri? Mengapa yeri menjadi bodoh sekali? Sesabar inikah yeri dalam menghadapi rumah tangga yang begitu rumitnya?
Joohyun marah, ia benar-benar tak mengerti dengan perkataan yeri.
"Kau sering disakiti oleh suami mu itu! Apakah kau tak merasa lelah?."
"Aku sudah dewasa eomma, aku bisa menjalani rumah tanggaku sendiri." Kata yeri dengan suara yang sedikit lantang, biar bagaimanapun yeri tak bisa Untuk mengingkari janji. Wanita itu sangat takut jika ia melanggar janji.
Biarpun ia yang sakit tetapi yang namanya berjanji itu tak boleh di ingkari.
"Tolong eomma. Aku ingin mencoba berbaikan dengan jungkook."
Joohyun menggelengkan kepalanya, mengapa yeri tak mengerti juga? Mengapa wanita selugu yeri harus seperti ini? Yeri itu masih sangat muda joohyun membantu yeri bercerai dengan jungkook itu agar wanita itu tak lagi merasakan sakit.
Diusia yang masih muda harusnya yeri sedang masa senang-senangnya, apalagi yeri belim memiliki anak itu pasti bisa membuat yeri bisa menjadi bebas untuk menjalani aktivitas sebagai wanita normal bersama sang suami. Dia bisa bahagia bersama suaminya di masa muda seperti Sekarang.
Joohyun hanya ingin membantu tak lebih, ia hanya merasa kasihan pada putrinya itu. Orang tua mana yang tak sedih melihat anaknya akan di madu? Semua orang tua pasti akan marah besar, begitupun dengan joohyun. Ia sangat marah pada jungkook, dan lebih marah lagi pada yeri karena bodoh dan tak memikirkan perasaanya.
Hati joohyun sangat sakit, ternyata menjadi orang tak punya itu sungguh tak enak. Ia merasa terus diinjak-ijak harga dirinya oleh keluarga yang kaya. Terutama keluarga jeon.
Joohyun memang membenci orang kaya. Karena dulu mantan suaminya adalah orang kaya sementara dia orang yang biasa saja. Sampai-sampai hari dimana Tiba, suami joohyun meninggalkannya karena ia belum bisa memiliki keturunan. usia pernikahan joohyun dan mantan suaminya pada saat itu masih berkisar 2 tahunan. Tetapi sang mantan suami joohyun menjelek-jelekan dia. Mengungkit-ungkit status joohyun yang sebagai orang tak punya, mandul, dan sebagainya.
Dan semenjak perceraianya dengan mantan suaminya joohyun juga sempat mendengar kabar bahwa mantan suami joohyun akan menikah lagi. Padahal mereka bercerai baru 4! Hari pada saat itu.
Dan disitulah joohyun menjadi benci terhadap orang kaya karena semua orang kaya itu sama saja tak mempunyai perasaan walaupun sedikitpun pikir joohyun.
"Eomma sangat kecewa padamu! Yerim!." Joohyun menggeram ia langsung ingin meninggalkan yeri. Tak kuat melihat yeri memohon-mohon seperti itu.
"Aku mohon eomma, kali ini saja beri jungkook kesempatan. Jika kesempatan ini dirusak oleh jungkook lagi, maka aku akan terima jika eomma ingin menceraikan aku dengan jungkook." Kata yeri kembali memohon, yeri sangat takut melihat gurat kemarahan dari joohyun. Ibunya itu pasti sedang menahan emosi, jika saja yeri wanita pengingkar janji, mungkin saja yeri tak akan memohon-mohon seperti ini, tetapi Dia adalah penepat janji, jadi ia tak mungkin tidak menepatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Special To My Wife✔
Fanfic"Dia adalah wanita terhebat yang pernah aku miliki." - jeon jungkook bagaimana kelanjutanya?.... -Jjk/kyr Area Coverby: titizkyla