"Sesuatu perbuatan yang tak baik, pasti akan dibalas dengan perbuatan yang tak baik lagi!."
(Kim yerim)
.
.
.
.
.Author pov
Jungkook gelisah, matanya selalu tertuju pada pintu. Sudah tengah malam tapi yeri belum juga pulang. Apakah istrinya menginap di panti? Ataukah terjadi sesuatu pada istrinya? Jungkook tak tahu, ia hanya merasa cemas sekarang.
Jika yeri memiliki ponsel, ia pasti sudah menghubungi istrinya itu berkali-kali. Namun sayangnya yeri tak memilikinya, hingga jungkook kelimpungan sendiri, ia harus menghubungi siapa untuk mengetahui tentang istrinya.
Joohyun? Jungkook tak memiliki nomor ponsel wanita tua itu, dan jungkook pun kalau memiliki nomor joohyun. Jungkook tak yakin akan berani menghubungi wanita tua itu duluan. Ia terlalu tak enak saja, pada joohyun.
"Kenapa yeri belum pulang juga. Apakah terjadi sesuatu padanya hingga pulang telat seperti Ini?." Tanya jungkook pada dirinya sendiri, lelaki itu berdiri dari duduknya. Ia menghampiri jendela yang berada di samping pintu, membuka ordennya perlahan. Berharap diluar ada yeri yang sedang berjalan untuk memasuki rumahnya.
Jungkook menghela nafasnya, diluar tak ada orang sama sekalipun. Hanya ada beberapa pejalan kaki yang melewati rumahnya dengan acuh. Jungkook merasa khawatir dengan istrinya itu.
Apakah ia harus ke-panti lagi? Untuk melihat dan menayakan yeri dengan pertanyaan 'kenapa tak pulang' ataukan jungkook berdiam diri saja disini sambil menunggu yeri dengan rasa seperti ini, cemas.
Larut dalam fikirannya, jungkook kaget saat pintu rumahnya terbuka dan menemukan sosok wanita mungil yang tengah menatap datar padanya. Yeri menutup pintunya kembali.
Awalnya yeri ingin menginap dirumah joohyun, tetapi ia merasa tak bisa meninggalkan jungkook, karena yeri belum izin pada suaminya itu, yeri takut jungkook meghawatirkannya.
Jungkook menghampiri yeri dengan wajah yang mengeras, ia melihat istrinya itu acuh padanya. Yeri marah padanya tanpa sebab? Apa yang diperbuat olehnya?
"Kenapa pulang lambat?." Tanya jungkook dengan berkacak pinggang. Yeri menarik nafasnya, ternyata jungkook kembali menjadi sosok singa jantan.
"Aku tadi ketiduran dirumah eomma." Alasan yeri tentunya tak didengar oleh jungkook. Menurut jungkook itu alasan yang klasik, sudah lama digunakan oleh orang-orang jaman dulu jika ingin beralasan karena apapun itu ulahnya.
"Ck, cepat masuk kamar.", entah kenapa sikap jungkook yang tempramental kembali lagi, ia hanya bisa menggeram karena sudah bersikap seperti ini.
Yeri berkali-kali selalu mendapatkan penyiksaan batin karenanya, jungkook tadi pagi berusaha mati-matian untu tidak menyakiti yeri. Namun ditahan pun tetap sama, sikapnya yang egois kembali keliru dalam masalah yang tadi pagi ia bicarakan mengenai eunha pada keluarganya.
Jungkook frustasi karena ia tak bisa bersikap baik seperti dulu pada yeri. Sejauh mana usahanya ia tetap saja tak bisa menahan untuk tak berbuat buruk pada istrinya.
"Aku ingin ke- kamar jungkook tolong geser." Yeri berkata sembari menundukkan kepalanya. Tak mau menatap jungkook, ia tahu emosi jungkook bisa meledak jika ia tidak pelan berbicara dengan lelaki itu. Yeri sudah tau sifat jungkook, jadi ia harus was-was jika melakukan apapun agar lelaki itu tak tersinggung.
"Tunggu yeri." Jungkook langsung menhentikan yeri yang sudah jauh dibelakangnya, yeri kembali berbalik. Jungkook sudah berada di sebelahnya, apakah jungkook akan menghukumnya hari ini? Karena dia sudah pulang larut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Special To My Wife✔
Fanfiction"Dia adalah wanita terhebat yang pernah aku miliki." - jeon jungkook bagaimana kelanjutanya?.... -Jjk/kyr Area Coverby: titizkyla