14. Pahit

2.4K 286 45
                                    

       "Tuhan Berikan aku kebahagiaan walaupun hanya sesaat."
                  
               (Kim yerim)
                          .
                          .
                          .
                          .
                          .
                          .
Author pov

"Yeri aku ingin memiliki anak!."

Yeri menelan salivanya susah. Biar bagaimana pun perkataan jungkook membuatnya kaget, setahu yeri jungkook menunda untuk memiliki mongmongan jika Ekonominya saja masih kurang. Tapi sekarang? Apakah jungkook sedang nglantur?

"Hmm. Bukan nya kau menunda ingin memiliki anak?." Kata yeri memelankan suaranya, takut jika ia salah bicara. Maka jungkook akan berubah menjadi menyeramkan kembali.

Jungkook menghela nafasnya. Perkataan yeri Benar, ia tak ingin memiliki anak sebelum keuangannya terpenuhi namun jungkook kembali berfikir, jika saja ia menunda memiliki mongmongan maka sampai kapanpun ia tak akan memiliki keturunan, walaupun keuangannya belum cukup jika saja jungkook mau membantu yeri bekerja dengan giat, mungkin secara perlahan keuangan mereka akan terbantu.
   
        Tetapi apakah jungkook berfikir demikian?

"Aku akan memasak, mandilah dulu." Kata yeri menghalus. Tangan wanita itu mengambil selimut yang berada diatas ranjangnya. Ia lalu menggulungnya dan meletakkan kembali pada ranjang.

Jungkook melihat semua kegiatan yang dilakukan yeri. Yeri memang suka sekali membersihkan kamarnya, terbukti kamar itu sangat rapi. Sehingga Jungkook tersenyum dibuatnya.

"Sayang?." Yeri menoleh ia menunjuk dirinya sendiri menggunakan telunjuknya. Apakah tadi jungkook memanggilnya atau bukan? Jika jungkook memanggil yeri, tumben sekali laki-laki itu memanggilnya sayang.

"Kenapa?." Jungkook Masih bertanya, mengapa yeri terlihat bingung dengan panggilan jungkook. Apakah ada yang salah jika jungkook memanggil yeri dengan sebutan sayang, jika memang ia maka jungkook akan menarik kembali ucapannya.

"Kau memanggilku?." Kata yeri terlihat terkejut. Bagaimana mungkin yeri tak terkejut, suaminya ini sangat membuatnya kaget, sudah lama sekali jungkook tak memanggilnya dengan sayang. Tapi kali ini? Jantung yeri benar-benar berdetak tak karuan.

"Mengapa kau kaget? Bukanya aku terbiasa memanggilmu dengan itu?." Kata jungkook mengangkat satu alisnya.

Yah, jungkook memang suka memanggil yeri dengan kata-kata yang romantis. Tetapi itu dulu sebelum mereka menikah, sewaktu masih berpacaran jungkook selalu memanggilnya dengan hal-hal yang berbau Romantis. Namun Sekarang? Jungkook tak pernah lagi memanggil dengan kata itu, setelah menikah jungkook selalu memanggil yeri dengan kata-kata yang menyakitkan. Jelas saja hari ini yeri kaget, jungkook memanggilnya 'sayang' tanpa reflesks seperti biasanya.

"Biar aku ikut membantumu memasak." Jungkook bangkit, ia mendekati yeri dengan senyuman lebarnya. Tangannya langsung menarik yeri kedapur.

Melihat jungkook yang begitu antusias ingin membantu yeri berkutik di dapur. Entah mengapa rasanya yeri ada yang aneh dengan sikap suaminya ini. Tak biasanya jungkook seperti ini, jangankan membantu kadang tidur saja bangun nya tak tepat waktu.

Tetapi Sekarang? Apakah malaikat sedang merasuki jungkook sekarang?

"Sekarang kau ingin memasak apa?." Tanya jungkook menatap yeri yang tak kunjung buyar dari diamnya. Itu membuat jungkook mengangkat satu alisnya. Heran, kenapa yeri kelihatan sangat tak suka saat dirinya ingin membantu wanita itu?

"Kau tak suka aku ingin membantumu memasak?."

Yeri tersadar. Oh astaga, bahkan yeri melamun sekarang. Yeri menggelengkan kepalanya, memang ia tak suka jungkook ikut memasak dengannya, walaupun jungkook bisa memasak. Tetap saja yeri tak mau dapur kecilnya berantakkan akibat jungkook yang pasti akan menghancurkannya secara perlahan.

Special To My Wife✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang