part 11

1.1K 28 0
                                    

Bibi pun berjalan kekamar vallen,dan bryan berjalan ke arah ruang kerja nya yang terletak di ujung kamar vallen
"Non,non vallen"ucap bibi berulang kali mengetuk pintu kamar vallen dengan pelan 

"Non tolong buka pintunya non bibi bawakan makan malam untuk non vallen non vallen harus makan"ujar bibi lagi,bibi pun panik tidak dapat mendengar suara dari dalam kamar itu terasa sunyi sekali bibi pun berlari ke arah jendela dan betapa terkejutnya bibi melihat seorang wanita tergeletak di kamar itu bibi pun dengan cepat melangkah kakinya dengan ke arah ruang kerja bryan 

"Den ini bibi"ujar bibi dengan panik

"Iyh bi masuk aja"jawab bryan dengan menggerakan jemarinya di atas laptop

"Ada apa bi kenapa bibi seperti panik begitu"ujar bryan kebingungan 

"Den tadi bibi mengetuk pintu non vallen namun tidak ada respon dari kamar itu bahkan kamar itu sunyi sekali den tak ada tanda tanda ada orang disana dan pas bibi melihat di jendela kamar non vallen bibi melihat ada wanita yang tergeletak di lantai kamar mandi itu den"ucap bibi menjelaskan dengan panik


Bryan yang mendengar penjelasan bibi pun lanusung berlari ke kamar vallen dan mendobrak pintu kamar vallen dan betapa terkejudnya bryan dan bibi melihat tubuh vallen yang pucat dan sangat basah saat bryan mendekap vallen kedalam pelukannya tubuh vallen pun sangat dingin seperti es batu

" Sayang hey Sayang bangun Sayang ini aku hey sayang "ujar bryan tetep dengan posisi memeluk dan menepuk pelan pipi milik vallen namun tak dapat respon bryan pun panik

"Bi tolong siapkan kompresan panas dan juga teh panas ya bi"perintah bryan kepada bibi,bibi pun dengan cepat menyiapkan yg di perintahkann bryan,bryan pun mengangkat tubuh mungil milik vallen ke kasur milik vallen dan membersihkan rambut dan wajah vallen dengan pelan lalu mematikan AC kamar tersebut,setelah bibi datang bryan pun meminta bibi menggantikan pakaian vallen agar tidak masuk angin

"Sayang maafin aku maafin aku Sayang"nyesal bryan yang telah mendiaminya dan membuatnya seperti ini

"Sayang bangun ini aku Sayang aku mohon Sayang"pinta bryan yang tengah menangis
Tiba tiba vallen pun sadar namun masih tetap dengan mata terpejam

"Dingin"ucapnya pelan pelan sekali

"Ah syukurlah kamu udh sadar "ucap bryan memeluk tubuh dingin vallen

"Syukur non udah bangun,bibi permisi den non ingin masak bubur ayam dulu buat non vallen"ujar bibi,mereka pun hanya mengangguk

Bryan pun mulai mengompres kembali vallen agar lebih hangat lagi dengan telaten ia mengurusi vallen hingga sembuh

Dissat vallen sedang beristirahat bryan pun tetap menjaganya hingga ketiduran,saat vallen sadar dan merasakan badannya mulai pulih pun melihat kearah tangannya terdapat kepala bryan yanng sedang tertidur, dengan tanggan vallen yang menjadi tumpuan kepalanya senyuman pun terlukis di wajah indah milik vallen

"Makasih ya yan udh mau merawat vallen dengan baik"ucap vallen sesekali mengelus puncak kepala bryan dengan tangan sebelahnya karena tangan satunya di gunakan untuk tumpuan bantal kepala bryan

bryan yang tengah merasakan ada sebuah tangan yang mengusap kepalanya pun mengdongak dan menemukan vallen yang tengah tersenyum menatapnya.

"Loh sayang kamu sudah sadar,apa yang kamu rasain pusing,lapar,atau apa bilang ke aku"ucapnya panik

"A...aku cum..cuma..mau maaf dari kamu"ujar vallen terbata bata

"Harusnya aku yang minta maaf karena aku kamu sakit begini maafin aku ya soal tadi sore,tapi tolong mulai detik ini jaga jarak dengan riko ataupun lelaki lain yang mencoba merebut kamu dari aku"ujar bryan merasa berslaah

♞you Are Mine And I'm Yours♞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang