17. Nadhor

3.5K 241 49
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
💖💖💖
Fadhilah Sholat Tarawih malam ke-29
Allah swt berikan padanya pahala seribu haji yang diterima.

Fadhilah Sholat Tarawih malam ke-30
Allah swt berkata padanya "Wahai hambaku makanlah oleh buah-buahan surga, dan mandilah dari air (surga) salsabila, dan minumlah dari air telaga (surga) al-Kautsar, Aku tuhanmu dan Engkau adalah hambaku.

🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘

Setelah beberapa menit keheningan mendera ruang tamu Kiyai Adnan. Kini dua anggota keluarga sedang berkumpul, duduk bersama memenuhi ruang tamu yang berukuran cukup luas ini.

Tampak Wulan kini duduk berdampingan dengan Khalwa, yang dikenalnya dengan panggilan Fina. Khalwa Dafina adalah nama lengkap wanita bercadar yang kini terlihat canggung.

Disamping fina ada Umminya, Zakiyah. Di seberang, Rahman tampak diantara Hamid dan Kiyai Anshori. Sedangkan Kiyai dan Ibu Nyai duduk di kursi lain diapit keduanya.

Jangan ditanya bagaimana degup jantung Khalwa saat ini. Dia nampak super gugup, gugupnya melebihi saat ia menghadapi sidang skripsi hampir setahun yang lalu.

Pembicaraan soal perjodohan, kini meliputi ruangan bernuansa hijau muda ini. Tak lama setelah kedatangan Hamid dan Wulan, Kiyai Anshori dan Ibu Nyai Zakiyah juga nampak hadir.

Rahman sama sekali tak menyangka bahwa Khalwa yang baru beberapa jam yang lalu ia yakini adalah teman  dekat Dira dan Nisa. Itu berarti sebelum ini ia sering bertemu dengannya.

Wulan langsung mengenali Khalwa sebagai Fina yang hampir setahun yang lalu sempat hadir dalam hidupnya meski hanya sebentar, tapi Wulan sangat menghafal setiap inci bagian wajah gadis itu. Wulan langsung merengkuh sosok gadis di depannya yang selama ini ia cari-cari keberadaannya.

"Gimana Hamid, Wulan? Apa kalian setuju dengan usulan Abi menjodohkan Rahman dengan Khalwa?" tanya Kiyai Adnan kepada putra dan menantunya yang kini berada tepat di sampingnya.

"Kalau saya setuju saja, Bi. Karena Abi pasti akan memberikan yang terbaik untuk kami semua. Sekarang bagaimana Rahmannya saja, Bi. Sebagai papanya, saya nggak punya wewenang untuk memaksakan ia menerima perjodohan ini juga kan?" ucapan bijak Hamid.

"Kalau saya sangat setuju, Bi. Bahkan sebelum hari ini juga saya pernah berniat akan menjodohkan Fina dengan Fadil. Hanya saja saat itu ... Fina menghilang, dia menghindari dari saya."

Perhatian semua orang kini berpindah kepada Wulan. Semuanya masih tampak bingung dengan apa yang Wulan bicarakan. Termasuk juga Fadhil dan Hamid. Karena apa yang terjadi diantara keduanya, hanya Wulan dan Fina yang tau.

Wulan tersenyum saat mengedarkan pandangannya dan bisa memahami makna dibalik pandangan mereka yang sangat terlihat penuh dengan tanda tanya.

Wulan pun melanjutkan perkataannya, "Fina adalah gadis yang mendonorkan ginjalnya kepada saya, saat saya hampir sekarat akibat gagal ginjal yang saya Alami. Tapi... Alhamdulillah. Gadis asing ini datang tiba-tiba menolong saya. Saya sangat berhutang budi kepadanya." Wulan langsung memeluk tubuh Fina. Ia tak sanggup menahan deraian air matanya yang tiba-tiba mencelos sembari mengucapkan jazakillah khoir.

Tatapan semua orang kini berubah menjadi sendu.
Keluarga Khalwa tak kaget dengan apa yang terjadi. Karena Khalwa sudah izin sebelum mengambil keputusan untuk mendonorkan ginjalnya.

Hening sesaat, semua tampak sibuk dengan pikiran masing-masing. Wulan tampak menenangkan diri agar tak menangis lagi setelah Khalwa dengan penuh sayang mengusap bahunya perlahan.

Jodohku ... Wanita Bercadar ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang