بسم الله الرحمن الحيم
🌷🌷🌷🌷🌷Fadhilah Sholat Tarawih malam ke-23
Allah swt buatkan kota di dalam surgaFadhilah Sholat Tarawih malam ke-24
ada 24 doa yang mustajabah baginya.🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀
"Jangan lupa nanti Telpon Aku ya mbak."
"Mbak ... entar add aku di fb ya mbak."
"Besok jadi ya dek bukber dirumahku."
"Maaf ya mbak. Ais pulang duluan. Kalau udah pulang jangan lupa kabarin Ais."
"Senengnya ya mereka udah mau pulang."
Terdengar berbagai desas desus di rungu para ustadzah yang mengurus kepulangan para santriwatinya. Mereka memastikan kalau santriwati pondok Al Ikhlas pulang dengan orang tua atau Mahramnya.
Keriangan begitu nampak pada ereka yang hendak pulang dan juga kepiluan yang tertunda bagi tertunda juga kepulangannya.
Para santriwati saat ini tampak sibuk dengan bawaan kardus atau tas yang ditentengnya bersama para orang tua yang menjemputnya.
Setelah acara sowan atau sungkem kepada ibu nyai dan asatidzah semalam. Santriwati diperbolehkan di jemput untuk pulang mulai jam 7 pagi.
Tampak wajah sumringah dari anak dan orang tua itu. Mereka bahagia, Allah masih memberi kesempatan kepada mereka untuk berkumpul kembali meski hanya beberapa minggu.
Setidaknya waktu 3 minggu liburan pondok cukup untuk lepas kangen kepada putri mereka di rumah. Bisa menghabiskan waktu bersama menjalani rutinitas hidup sebelum mereka kembali bergelut dengan berbagai kegiatan ibadah dan keilmuan di pesantren.
Waktu terus bergulir, waktu sholat Dhuhur hampir tiba. Pesantren tampak sepi. Hanya sebagian kecil penghuni pesantren yang masih tinggal di kamarnya.
Sebagian besar dari total 524 santriwati di pesantren ini telah pulang ke rumahnya masing-masing. Sedangkan sebagian lain dari mereka ada yang tertunda pulangnya akibat beberapa sebab.
Ada yang mereka dengan senang hati ingin lebih lama tinggal di pesantren. Ada juga yang orang tuanya berhalangan hari ini untuk menjemputnya. Serta ada juga karena menjalani hukuman pulang telat akibat pelanggaran yang ia lakukan di pondok.
"Assalamu'laikum, Ustadzah." Terdengar suara seorang santriwati tiba-tiba di belakang Khalwa dan Naura yang kini sedang berjalan beriringan hendak kembali ke kamarnya.
Keduanya memutar tubuhnya mengadap sang santri seraya menjawab salamnya. Ternyata ia salah seorang santriwati abdi dhalem, Mbak Ida namanya.
"Ada apa, Mbak?" jawab Khalwa yang masih memakai cadarnya.
"Ustadzah Khalwa dan Ustadzah Haura di panggil Ibu Nyai ke dhalem," ucap Mbak Ida dengan tetap menundukkan kepala.
"Oo ya Mbak, jazakillah khoir ya, Mbak Ida," ucap Khalwa sembari tersenyum.
Setelah Mbak Ida berlalu dari hadapan keduanya. Haura dan Khalwa memutar langkah menuju ke dhalem Ibu Nyai. Mereka urung untuk istirahat di kamarnya.
Bagaimana pun keadaannya, seorang santri harus memprioritaskan apa yang di perintah gurunya atau Ibu Nyai-nya. Karena inilah salah satu bentuk ta'dhzim dari seorang santri kepada gurunya. Ta'dhzim sendiri berarti mengagungkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku ... Wanita Bercadar ✔
EspiritualCerita JWB versi cetak dg 200+ halaman. Bisa di beli dg harga 65.000 saja. ☺ Minat? Hubungi 085608113555 Versi cetak dg yg publish di WP Abeda alur dan ada konflik ya. 😊 Ekstra Part nya udah di unpublish. Yang mau baca ekstra Partnya Bisa DM, jang...