24. Cinta Halal

7.1K 291 49
                                    

🎈🎈🎈🎈
📖📖📖📖📖

hadits dari 'Abdurrahman bin 'Auf,
ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

ﺇِﺫَﺍ ﺻَﻠَّﺖِ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓُ ﺧَﻤْﺴَﻬَﺎ ﻭَﺻَﺎﻣَﺖْ ﺷَﻬْﺮَﻫَﺎ ﻭَﺣَﻔِﻈَﺖْ ﻓَﺮْﺟَﻬَﺎ ﻭَﺃَﻃَﺎﻋَﺖْ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ﻗِﻴﻞَ ﻟَﻬَﺎ ﺍﺩْﺧُﻠِﻰ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻣِﻦْ ﺃَﻯِّ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﺷِﺌْﺖِ
"Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu,
juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan),
serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini,
"Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka."
(HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471)

🎈🎈
📖📖📖📖

🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀🎀
🎗🎗🎀🎗🎗

Embun pagi masih membasahi rerumputan hijau di luar sana. Hawa dingin merasuk ke segala penjuru ruangan.

Termasuk juga ruang kamar pengantin yang keduanya baru saja menyelesaikan tilawah bersama selepas sholat subuh berjama'ah tadi.

"Sudah beres bawaannya, Dek?" tanya Rahman kepada Khalwa yang ikut duduk di sampingnya.

"Sudah, Bang," jawab Khalwa tersenyum.

"Langsung berangkat sekarang aja ya. Biar nggak terlalu siang sampai Pondok." Khalwa pun mengangguk, menurut apa kata suaminya.

Rahman bangkit, menarik koper yang sudah berisi barang dan pakaian Khalwa.

Sudah 3 hari Rahman menginap di rumah mertuanya. Hari ini sudah waktunya ia mengajak pindah ke rumahnya yang sudah siap ditinggali keduanya.

Tapi, sesuai kesepakatan. Keduanya akan singgah dulu ke pondok, tempat Kiyai Adnan selaku kakek Rahman. Kemudian juga akan menginap di rumah orang tuanya.

"Abi, Ummi ... Rahman dan Khalwa pamit ya," ucap Rahman begitu keduanya tiba di ruang tamu, tempat kedua mertuanya kini berada.

"Hati-hati ya, Nak nyetirnya. Abah titip Khalwa. Ingatkan ia jika salah."

"Iya, Nak, yang sabar ya ngadepin manjanya Khalwa."

Rahman tersenyum kemudian mengangguk setelah mencium tangan keduanya bergantian.

Khalwa pun demikian. Mendapat nasehat dari kedua orangtuanya,
membuat matanya berkaca-kaca. Seakan berat meninggalkan kedua orang tua yang selama ini merawatnya sedari kecil.

"Jadilah istri yang nurut sama suami ya, Nak. Surgamu sekarang berada padanya."

"Kurangin manjanya. Lakukan dengan baik kewajibanmu sebagai istri, Sayang." Bibir Khalwa mengukir senyum sebisa mungkin. Entah mengapa, kepergian saat ini seakan membuat dirinya haru saja.

Mobil Rahman mulai bergerak meninggalkan pekarangan pondok Miftahul Falah. Khalwa bergeming, memilih menatap arah depan.

Butuh waktu hampir 5 jam keduanya menikmati perjalan dari kediri ke pekalongan dengan melewati jalan tol
Salatiga-kertono.

"Alhamdulillah," ucap Rahman menggeliat, meregangkan otot-ototnya begitu mobil berhenti tepat di depan dhalem.

"Adek ..." Rahman membangunkan istrinya dengan mengusap pipi putih Khalwa, ia nampak pulas di sampingnya.

Jodohku ... Wanita Bercadar ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang