بسم الله الرحمن الرحيم
🌿🌿🌿
Fadhilah Sholat Tarawih malam ke-27
melewati shirath di hari kiyamat nanti secepat kilat.Fadhilah Sholat Tarawih malam ke-28
Allah swt angkatkan baginya seribu derajat di dalam surga.🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Kelopak bunga mawar yang jumlahnya lebih banyak dari pada bunga Anggrek tak pernah diantara mereka memilih dan merebutkan yang lebih banyak.
Mereka tumbuh sesuai dengan kehendak-Nya tanpa kuasa meminta warnakulah yang harus lebih indah. Kelopakku lebih banyak. Batangku berduri dan batang yang halus. Harumku lebih wangi dari yang lain.
Begitu pun manusia. Diciptakan oleh Allah dengan kekuasaan-Nya tanpa juga memilih bahwa dirinya harus terlahir kaya, miskin, cantik, tampan atau pun buruk rupa.
Kaya dan miskin bukan ukuran penilaian mulia di sisi Allah. Hanya tingkat ketaqwaan merekalah yang membedakan dan akan diangkat derajatnya di sisi oleh Allah SWT.
Hamba-hamba kaum muslim saat ini tampak mulai sibuk mengumpulkan zakatnya di unit pengumpul Zakat yang berada di Masjid. Panitia telah terbentuk secara resmi, sehingga berwenang dalam menyalurkan zakatnya orang-orang yang mengumpulkan bahan makanan pokok tersebut kepada orang-orang yang berhak menerimanya.
"Gus ... misalnya besok ane mau izin pulang kampung dulu kira-kira boleh apa nggak ya sama Kiyai? Ibu ane sakit, Gus," ucap Badrun yang kini tengah duduk-duduk santai berdua dengan Gus Rahman.
Keduanya beristirahat. Bergantian dengan Halim, Ilham dan Gufron yang saat ini sedang bertugas mengumpulkan zakat masyarakat sekitar. Rencananya, malam takbiran nantilah mereka akan keliling membagikan zakat tersebut kepada yang berhak menerimanya.
"Ya dicoba dulu toh kang. Sapa tau diizinkan kan," celetuk Rahman agar Badrun berusaha dulu.
"Terus gimana bagiin zakatnya, Gus. Kalau ane pulang duluan?."
"Kan masih ada yang lain? Toh yang ngumpulin ke sini nggak banyak lagi, Jang. Sudah banyak orang ngerti sekarang. Mereka nyerahin zakatnya kepada orang yang nggak mampu secara langsung," jawab Rahman.
"Tapi ane segan, Gus. Suer deh," ujar Badrun sembari menunjuk dua jarinya ke atas.
"Yaudah. Biar ane aja nanti yang bilang ke Kakek."
"Beneran, Gus?" tanya Badrun antusias
"Iya."
"Ya Allah ... jazakallah, Gus. Jazakallah Khoir."
Rahman hanya tersenyum setelah mengamini ucapan Badrun.
Dia bisa mengerti bagaimana rasa khawatirnya seorang anak jika mendengar kabar bahwa wanita yang melahirkannya ke dunia ini sedang sakit.Ia jadi kangen mamanya di kota. Segera ia beranjak dan menuju kamarnya, berniat menelpon mamanya.
-----***----
"Kapan Mama, Papa kamu kemari Le? Nenek udah kangeeen banget sama mereka. Sudah lama sekali nggak pernah nengokin Nenek. Udah lupa kali ya Si Hamid tu sama Umminya," Omelan Nenek tiba-tiba menyita perhatian Rahman saat ini. Tampak Rahman meletakkan ponselnya yang sedari tadi Rahman mainkan.
"In syaa Allah nanti malam Mama sama Papa ke sini, Nek." ucap Rahman yang sontak menerbitkan senyuman di bibir sang Nenek.
"Beneran, Man?" tanya Ibu Nyai antusias. Rahman tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/179464297-288-k836611.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku ... Wanita Bercadar ✔
SpiritualitéCerita JWB versi cetak dg 200+ halaman. Bisa di beli dg harga 65.000 saja. ☺ Minat? Hubungi 085608113555 Versi cetak dg yg publish di WP Abeda alur dan ada konflik ya. 😊 Ekstra Part nya udah di unpublish. Yang mau baca ekstra Partnya Bisa DM, jang...