"Nah, ini Perpusnya. Nanti kamu masuk lewat pintu barat, terus belok kiri. Biasanya Bu Anin ada di situ." ucap nando seteleh mereka berada beberapa meter didepan Gedung A.
"Aku mau ke ruang TU dulu, nanti kamu aku jemput lagi." kata Nando lagi kemudian pergi tanpa menunggu jawaban dari Zahra.
"okey, makasih ndoo" ucap Zahra pada Nando yang berjalan ke utara.
Nando membalikan badan dan mengajungkan jempolnya pada Zahra sembari tersenyum.aduhh, senyumannya manis banget deh si Nandoo. lucuu. matanya kaya ilang gitu kalo lagi senyum. batin Zahra sambil senyum-senyum sendiri.
....,...........
Setelah beberapa menit bincangan dengan bu Anin mengenai perpindahan nilai-nilai dari sekolahnya yang dulu akhirnya selesai.
Ia keluar dari perpus dan mengambil sepatunya di rak samping pintu, kemudian memakainya dikursi yang berada di taman kecil Gedung A.
"Heeii"
Zahra yang tadi sibuk memakai spatu dengan membungkuk agar mudah menalinya, mendongak melihat siapa yang bertanya padanya. ternyata si Nando.
Dia beneran menjemputnya. Zahra pikir ucapan Nando tadi hanya guyonan.
"eh Nando, ngagetin aja deh. aku kira siapa."
"emang ngiranya siapa hayoo?" goda Nando ikut duduk disamping Zahra
"kepo kamu ndoo😙" jawab Zahra yang sudah selesai memakai sepatunya.
"udah selesai kan? yukk!" ajak Nando mulai berdiri dan berjalan untuk kembali ke kelas
"kuyy, eh itu apaan yang kamu bawa ndo?" tanya Zahra setelah melihat isi map transparan biru ditangan Nandoo.
"Kepo kamu Zahh😎😂" balas nando mengikuti gaya bicara Zahra tadi padanya.
Zahra hanya menampakan wajah cemberutnya dan memanyunkan bibirnya yang membuat Nando tertawa kecil.
"Becanda kokk,. ini proposal pengajuan buat lomba anak osis besok. " ucap Nando sambil menganggkat map biru ditangannya dan menunjukannya pada Zahra.
"ohh kamu anak osis nih critanya?" tanya Zahra, sambil melihat proposal yang ditunjukan Nando padanya.
"ya bukan critanya, emang aku anak osis beneran. Eemm kamu mau daftar Osis nggak? Anak baru kan?"
"emangnya masih ditrima, kalo daftar sekarang?"
"Masih bisa kok, kan kamu murid baru. nanti kamu ngisi formulirnya aja. aku cariin di ruang osis, kayaknya masih sisa deh."
"okeii, siyap dehh. sebenernya emang aku juga pengen masuk osis, kebeneran banget ketemu sama kamuu. hehe"
"besok aku kasih ke kamu formulirnya kalo udah dapet. kamu anak kelas XI KKO kan?"
"iyupps, makasih ya Nando."
"Iya sama-sama. mau ke kantin sekalian nggak? mumpung masih istirahat. emm masih sekitar 4 menitan lagi." tawar nando sambil melihat jam tangan hitam sproty yang melingkar manis ditangannya.
"enggaklah, males aku. Rame banget pasti. balik ke kelas ajalah aku."
"okeyy, aku duluan ya kalo gituu. mau ke kantin dulu beli minuman, aus nihh."
"iyaa. tiati ndo "
Ziko melihat dan mendengar dengan jelas percakapan mereka berdua. Karna dia juga baru akan mau masuk kedalam kelas setelah balik dari kantinn.
untung dia baliknya sendirian, tidak bersama teman-temanya karena tidak mood makan. jika tidak, maka habislah ia jadi bahan olokan kawan-kawan durhakanya itu tujuh hari tujuh malam nonstop.
Kan nggak keren, cowok Seganteng Sutan Ziko ditikung sama cowok anteng bernama Ernando Ari. Bahkan sebelum Jadian.
Apa kata the Worlddd?
batin Ziko sambil lagi-lagi menghela nafasnya dengan kasar.Berantakan sudah mood Ziko hari inii, hanya karena seorang cewek yang bahkan tidak memiliki hubungan apa- apa dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziko Story
Teen FictionSutan Diego Armando Oriando Zico, anak asli Betawi yang bersekolah di SMA N Budi Luhur bersama dengan 4 kawand-kawand tercintanya, siapa lagi kalau bukan Brylian, amanar, dan si kembar bagas bagus Mereka sekarang duduk di kelas XI KKO. Buat kalian y...