"ciahh, yang udah ada kemajuan mah beda ya. senyam senyum mulu kaya orang gila depan komplek" ledek Brylian ketika melihat Ziko berjalan ke arah mereka sambil nyengar nyengir nggak jelas
yapp, sekarang ini mereka tengah membolos di rooftop. Tadi Ziko yang sebenarnya sudah masuk kelas bersama Zahra langsung mencari alasan untuk keluar ketika melihat teman-temannya tak ada dibangku masing-masing
"hooh, koyo wong keentekan obat." sahut Bagas yang masih fokus memainkan game dihandpondnya. (iya, kaya orang kehabisan obat.)
"Napa sih, pada sirik bae sama orang ganteng." jawab Ziko enteng yang membuat teman-temannya melirik datar
"arep gumoh pelangi gue. ra ono sk arep nadahi?"balas Bagus yang duduk dihadapan Ziko (mau muntah pelangi gue. nggak ada yang mau nih?)
"Najiss kamprett" sahut Amanar yang tiduran disebuah sofa bekas paling ujung
Dirooftop ini memang ada sofa-sofa tak terpakai, yang ziko cs ambil dari gudang kemudian mereka atur sedemikian rupa, dan sekarang menjadi tempat favorit ketika membolos
"lahh, mau kemana ko? gitu aja ngambek, kaya anak prawan aja luu." ceplos Brylian saat melihat Ziko bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah tangga
"bacott anjirr! mau ke kantin, belom sarapan guee" jawab Ziko yang terus saja berjalan
"wehh, babang jiko mau ke kantin kagak ngajak-ngajakk. ikutt woyy" ucap Bagus yang langsung berdiri dan menyusul Ziko
"Mumpung suasana hati gue lagi baik, gue traktir kalian di kantin. kalo pada nggak mau yaudah." kata Ziko saat sudah menginjak anak tangga pertama.
Seperti sebuah kata-kata emas, Brylian, Bagas dan Amanar yang tadinya masih fokus memainkan game tanpa babibu lagi langsung bangkit dan menyusul kedua temannya yang sudah menghilang di bawah tangga
"nahh, kalo nraktir ginikan tambah ganteng lo koo. dah nggak kaya orang gila lagi, senyam senyum dewek." kata Amanar yang sudah berhasil mengejar Ziko dan Bagus
"yoii, muka lo jadi tambah bersinar. gue aja sampe xilau liatnya."ucap Bagus asal sambil sok-sokan menutupi matanya
"Xilau kaya ngeliat kecantikannya si doi ya gus?" tanya Brylian
"Emang si Bagus punya doi?" ledek Ziko pada Bagus yang memancing tawa teman-teman lainnya.
"lah gue lupaa. si Baguskan masih sebatang kara. bwahahha" lanjut Brylian memanas-manasi
"Kak Bryliann"
tiba-tiba saja ada seorang gadis manis dengan rambut tergerai menghadang jalan mereka, dengan menunduk malu-malu kucing
"ehh ada dedek emess, nyariin abang ya?" goda Bagus
"ehh kuprett nggak denger lo tadi Bebeb gue manggil siapa? makanya cepet cari pacar dong biar nggak kurang perhatian gituu!" semprot Brylian yang tak terima pacarnya diganggu oleh Bagus.
"Bacott lu mahh Bryy" kesal Bagus mencebikkan bibirnya
"kuy lah beb, nggak baik disini lama-lama. Arena jomblo ngenes, ntar ketularan lagii." ucap Brylian sambil merangkulkan tangannya ke Bahu Dinda dan berjalan meninggalkan teman-temannya menuju ke kantin
Dinda yang notabenenya adik kelas, tepatnya kelas X hanya menganggukan kepalanya seraya tersenyum kikuk sebelum ditarik oleh Brylian, karena merasa tak enak harus menganggu waktu kebersamaan mereka
"Tai loo Bryy, mentang-mentang udah ada doi aja lupa ama kita-kita." teriak Amanar
"Hooh, ingettt dulu yang nggantiin popok lu siapee?" lanjut Bagus
"siapa emang?" tanya kembarannya
"Ya emaknya lahhh, masak gue. hahaha" jawab Bagus, yang tidak direspon teman-temannya tetapi ia malah ditinggal sendirian
"Woyy, kalian sama aja kaya Brylian. nggak inget temenn. maen ninggal-ninggal aja." ucap Bagus setelah sadar teman-temannya itu sudah tak ada disebelahnya.
"sejak kapan lo temen gue guss?" tanya Zico setelah Bagus berhasil menyusul mereka
"Taii lo-_"
"bwhahahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziko Story
Teen FictionSutan Diego Armando Oriando Zico, anak asli Betawi yang bersekolah di SMA N Budi Luhur bersama dengan 4 kawand-kawand tercintanya, siapa lagi kalau bukan Brylian, amanar, dan si kembar bagas bagus Mereka sekarang duduk di kelas XI KKO. Buat kalian y...