44

366 21 1
                                    

"woii jah mau pulang lu?" basa basi bio saat mereka berjalan keluar dari kelas

"kagak, mau kemping." jawab Zahra ngasal

"ye ilahh, masih marah nih? kaga baek tau marah lama-lama cepet keriputan lohh"

"serahh" mood Zahra masih belum membaik setelah istirahat berlangsung tadi.

"dijemput lu jah? mau bareng kaga? gue bawa motor, ambil diparkiran dulu tapi" bio menawari Zahra boncengan saat berjalan menuju gerbang.

"gak usah, gue udah pesen gojek. Ati-ati pulangnya jan ngebut-ngebut! Gue duluann" Zahra sedikit berlari ke gerbang karna mamas gojek sudah sampai.

"mbk Zahra ya?" tanya mas Gojek yang Zahra tebak masih muda mungkin seumuran dengan abangnya.

"iya mas," Zahra menggambil helm yang disodorkan mas gojek dan langsung menaiki motor Vixion hitam didepannya

"Ke petshop di jalan X kan mbak?" tanyanya memastikan

"iyap mass"

"siyap meluncurr"

setelah sekitar 10 menit perjalanan, akhirnya Zahra sampai juga. Di sepanjang jalan tadi, ia mengobrol dengan mas gojek yang menurutnya sangat humble dan enak diajak ngobrol.

"ini mas, kembaliannya buat mas aja."

"Wah makasih mbak, duluan kalo gitu."

Saat masuk ke dalam petshop, Zahra langsung disambut gonggongan-gonggonan dari anjing-anjing yang berjajar rapi di dekat kasir.

Zahra bergidik ngeri saat melihat anjing-anjing itu, Zahra punya sedikit masa lalu kelam dengan anjing saat masih kecil.

Ia pernah di kejar anjing saat bertamu ke rumah teman papanya dan membuatnya terperosok kedalam got yang lumayan dalam.

Yang Zahra lakukan saat itu hanyalah menangis, sedangkan abangnya bukan menolongnya tetapi malah mentertawakannya.Padahal yang menggangu anjing itu sebenarnya dia.

Bang Nade kecil dengan jahilnya melempari anjing buldog yang sedang tidur itu dengan kerikil-kerikil kecil yang dibawanya.

merasa terganggu anjing tersebut bangun dan mengejar bang Nade. Ia berlari ke arahku yang sedang mengambil boneka di mobil.

"Lari dekk, ada anjing galakkk" teriak bang Nade, aku yang panik pun langsung mengikuti bang Nade lari

Tapi sialnya, bang Nade memanjat pohon. Aku yang tidak pandai dalam hal memanjat-manjat nekad saja terus berlari sampai tak menyadari jika didepan ada sebuah got dan dengan bodohnya aku terperosok ke dalam got tersebut.

Dan dari hari itulah, aku sedikit was-was dengan anjing.

"mau cari apa kak?" tanya seorang pelayan memecah lamunanku

"Ah itu mbak, saya mau cari kandang untung kucing."

"oh, mari saya tunjukan. Ini mbak, tinggal dipilih saja"

"emm ini yang warnanya pink ada nggak mbk?" tanyaku menyodorkan kandang berbentuk kotak ukuran sedang

"Ada kak, saya carikan dulu didalam"

sembari menunggu, Zahra melihat-lihat aksesoris-aksesoris kucing. matanya tertarik pada kalung lonceng munggil berwarna silver.

Tangan Zahra terulur menggambil dan melihat bandrol harganya

kayaknya nggak cukup deh uang aku, nanti juga belum beli makanan sama pasirnya. Besok aja deh, kalo udah ada uang aku balik ke sini lagi -batin Zahra

"ini kak kandangnya, warna pink."

"oh iya mbak, saya ambil itu sama pasirnya juga sekalian"

"langsung ke kasir aja kak"

"oke mbk" Zahra berbalik badan, rasanya seperti ada yang mengawasinya dari belakang. Tapi setelah ditengok hanya ada orang-orang sibuk yang sedang memilih-milih aksesoris untuk peliharaannya.

Ahh mungkin cuma perasaan aku aja kali, kebanyakan nonton pilem ya gini

"ada lagi kak?"

"sama ini mas" Zahra menyodorkan sereal kucing ukuran sedang pada mas-mas kasir

"totalnya jadi 255.000 kak"

Zahra menggeluarkan 3 lembar uang seratus dari dompetnya. Tadi mamanya memberi 200 ribu, sisanya menggunakan uang tabungannya. Tidak papalah demi Vivi, daripada nanti digeprek sama si bang Nade

"vivii, rumah baru comingg. Yang sabar nakk,Bentar lagi mama pulangg" ujar Zahra kegirangan sekaligus kesusahan karena membawa kandang juga kantong kresek ditangannya yang berisi pasir dan sereal kucing

"elah ribet banget deh, masukin aja dah ke tas." Zahra berhenti di depan petshop untuk memasukkan kantong kresek berisi pasir dan makanan tadi ke tas sekolahnya

"nah gini kan enakk" lega Zahra sekarang hanya membawa kandang pink yang sudah dibelinya tadi

Ziko StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang