"Ai filing gutt, laik a syutt, nanananna" nyanyi Bagus ngawur di iringi gitaran dari Brylian dipojokan warung ma'e
"sok enggres lu gus, ga cocok sama mukamu ndeso" ejek Amanar yang baru saja datang ke meja mereka dari membuat kopi di dapur warung ma'e
"kamvreto lu narr, muka Eropa gini dibilang ndeso." ucap Bagus tak terima melempari Amanar dengan kacang milik Brylian, yang tentu saja di tangkapi Amanar dan malah ia makan dengan santainya
"kancang gue cuk, maen lempar-lempar aja lu" Brylian langsung menghentikan petikan gitarnya dan mengamankan kacang bungkusnya.
"Eropa dari Hongkong, mana ada orang Eropa rambut kribo, item kek elu guss" ucap Bagas
"Abang durhaka lu gas, masa ade sendiri di bodi seming in. Bagus tu ga item yee" bela Amanar
"Tuh dengerin kata babang tamvann" bangga Bagus karena merasa ada yang membelanya
"iya, Bagus ga item. Cuma rada gosong dikit. Eh banyak deng hahaha" lanjut Amanar yang ternyata bukan membela Bagus tetapi juga malah ikut meledeknya.
Bagas dan Brylian pun ikut tertawa, melihat Bagus kalah.
"mana sih babang Ziko, nak sawo mateng terbullykan nih. kan kalo ada Ziko gue ada temennya."
"enak aje lu bawa-bawa gue ikut geng sawo gosong luu. Gue walaupun item-item gini tapi manis ye kek madu, ga kaya lu pait kek pare" Tiba-tiba Ziko datang menyamper ke empat temannya yang sangat ramai, sampai-sampai kegaduhannya terdengar diluar warung.
"sama aja lu bang sama mereka. Yang kamu lakuin ke aku tu JAHAT bwangg" Bagus mendramatisir, ya mereka memang sering bercanda seperti ini. Jadi Bagus tak ambil hati ucapan teman-temannya tadi.
Tapi terkadang kalau becanda dari salah satu mereka sudah kelewat batas, mereka akan menegur satu sama lain.
"Nangis sono, aduin ke emak." kompor Brylian
"Pulangg, minta beliin balon towet-towet. Abang lu sekalian beliin ntar rebutan lagi" lanjut Ziko ikut mengejek
"Soryy, ga level gue balon towet-towet." kata Bagus tak terima
"Bagas emang ga level maen balon towet-towet. kan sukanya ayam warna-warni yang dijual dipasar" Amanar menambahi
"Auk ahh males sama kaliyann, pengen beli tregg" Ucap Bagus kemudian bangkit dan pergi begitu saja
"kejar tuh ade lu bang," suruh Ziko pada Bagas
"ntar 3 menit lagi juga balik lagi tu bocah." ucap Bagas santai
"iya, paling ngambil gorengan didepan tu bocah. Kek bisa marah aja dia sama kita." Brylian kembali memainkan gitarnya.
mbiyen aku jehh betahh, suwe-suwe wegahh.... nyanyi Brylian dengan gitarnya.
"merduan juga suwara gue," tiba-tiba saja Bagus sudah muncul dari belakang membawa sebaki gorengan ditangannya dan ia langsung duduk menyendiri di meja sebrang teman-temannya duduk kemudian memakan gorengan yang dibawanya dengan nikmat.
"ngapain lu gus duduk disana sendiri, sini nape masih lega nihh. Apa ketek Brylian bauk ya jadi ga betah duduk disini?" tanya Amanar
"Makanya Bryy kalo mau sekolah tu mandi dulu, kan jadi bauk tu ketek. Bagus aja yang idungnya ketutupan rambut kribonya kebauan apa lagi kita" canda Ziko
"Tai lu semuaa" umpat Brylian
"heh gus sini nape, Keliatan jomblo banget lu makan gorengan sendirian gitu. mending bagi-bagi ke kaum lavar kek kita ye ga, kita doa in deh cepet dapet jodohh." bujuk Amanar
"bidi imitt, mending makan sendiri nih goreng dari pada dibagi ke rakjel kek kalian." cuek Bagus masih asyik melahap gorengannya yang sudah entah ke berapa.
"wah nglunjak tu bocah, seorang Sutan Zico dibilang rakjel. Ga terima gue, sikat guiss" Ziko mengkode teman-temannya dengan mata, mengajak mereka menyerbu si Bagus.
"aww, aduhh Geli anjirr. woii lepasinn monyett! Ampunn udahhh" pasrah Bagus ketika keempat temannya menggelitiknya
dubrakk
Tiba-tiba seorang siswa berseragam urakan masuk ke warung ma'e dengan grasak-grusuk sampai menabrak meja dekat Ziko and the geng.
"Weitss selow Attt, ga usah gedubrakan gitu biyasa aja. Nih minum duluu" Brylian memberikan teh kotak milik Amanar pada Siswa tadi yang di name tagnya tertulis nama Attala Raihan yang merupakan adik kelas mereka yaitu kelas 10 KKO
"At at,lu pikir namanya atun? manggil orang yang bener napa si jabrikk" Bagas menoyor Brylian, sengaja mengenai jambul Brylian yang selalu ia tata rapih setiap saat
"Upil buaya lu gass, jambul gue rusakk" Brylian kembali membenarkan jambulnya dengan tangan
"Kenapa lu tha, dateng-dateng grasa-grusu gitu?" tanya Ziko pada Athalla yang sedang mengatur nafasnya, mungkin tadi dari sekolah ke sini ia lari-larian. Ya meskipun letak warung ma'e ini tak terlalu jauh dari sekolah tepatnya dibelakang sekolah, tapi lumayan ngos-ngosan juga.
"Ini Bang, ada tantangan dari SMA sebelah" lapor Atha pada Ziko menyerahkan selembar kertas HVS yang sudah sangat lecek
Kita tunggu Besok jam 3 Budi Luhur di jalan biasa, ga dateng berarti kalian KALAH! cupuu
dari Saudara tercinta kalian
Budi Bangsakira-kira seperti itulah isi dari selembar hvs yang diberika Athalla tadi
"tadi anak Budi Bangsa ngelempar surat ini dibuntel pake batu ke pager. Sampe mecahain kaca pos satpam, sekarang pak kepsek lagi mencak-mencak bang"
"sampahh!! besok jam 3 siap-siap, kita tempur di jalan biasa."Ziko meremas Kertas hvs tersebut kemudian menginjaknya dengan sepatu vans hitamnya
"Atha lu sama valeron besok pegang kelas 10, kelas 11 biar gue yang urus." titah Ziko menepuk pundak Atha 2 kali
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziko Story
Teen FictionSutan Diego Armando Oriando Zico, anak asli Betawi yang bersekolah di SMA N Budi Luhur bersama dengan 4 kawand-kawand tercintanya, siapa lagi kalau bukan Brylian, amanar, dan si kembar bagas bagus Mereka sekarang duduk di kelas XI KKO. Buat kalian y...