24

510 21 0
                                    

"dia pacar kamu ko?" tanya pak polisi bername tag Indra Khafi A. sambil menujuk Zahra yang masih berdiri kebingungan.

"belum pak bos, masih calon. Udah dikode tapi dia nggak peka." jawab Zico santai, dengan terus menatap Zahra disertai cengirannya.

Zahra yang merasa dibicarakan hanya mengerutu ditempatnya berdiri. memaki Ziko yang seenaknya saja berbicara, tak lupa mukanya juga ditekuk pertanda ia sekarang sedang kesal.

"Kurang kenceng mungkin kodenya. hahaahha," lanjut pak pol ini yang malah menanggapi guyonan yang dibuat Ziko tadi.

"ehh enggak kok pak, kita cuma temenan aja. hehee." ujar Zahra mendahului Ziko yang sudah akan membuka mulutnya.

"Yahh, padahal pengennya lebih dari temen tuhh." kata Ziko yang berhasil membuat mata Zahra membulat sempurna.

"hahahaa, ya udah bang gue balik dulu. si anak ayam kayaknya udah kelaperan tuh." setelah puas dengan tawanya, Ziko berpamitan pada pak polisi didepannya.

Zahra juga berpamitan dan tak lupa menyalimi Pak polisi tadi.

"tiati dek, kalo bonceng dia. Banyak modus." canda pak polisi yang dibalas Zahra dengan tawa canggungnya.

"gapapa lah bang. sama calon pacar inii." balas Ziko sedikit berlari karena Zahra berusaha menaboknya.

"dasar anak mudaa" batin Indra tersenyum dan menggeleng gelengkan kepalanya kemudian melanjutkan tugas yang terjeda tadi.

"Aaw aww" ringis juga kikik Ziko sekaligus, karena Zahra berhasil menangkapnya dan masih saja terus menabokinya

"udah deh, kalo mau pegang gue ngomong aja. Nggak usah nabok-nabok gini. abang atit tauu" ucap Ziko setelah mereka sampai di samping motornya dengan nada yang dibuat sok imut.

"Paan sih, pede banget jadi manusia!" ketus Zahra merengutkan wajahnya.

"ahahaaa. Mau balik apa mau tetep disini sampe pagi?" tanya Ziko setelah berhasil menuntaskan tawanya dan sekarang ia sudah duduk manis di jok motornya menunggu Zahra yang tak kunjung naik.

Sampai Ziko selesai memakai helmnya pun Zahra tidak beranjak dari tempatnya berdiri, ia malah menyilangkan kedua tangannya didepan dada juga membuang pandangan.

"Ck, yaudah terserah kalo nggak mau. Tapi ati-ati aja sih, siapa tau brandal-brandalan tadi masih ngincer elo." ujar Ziko berusaha menakut-nakuti Zahra dan yap berhasil. wajah Zahra berubah sedikit memucat, ia merasa khawatir dan menengok kanan kiri waspada.

Ziko tersenyum dibalik helm full face yang dipakainya karna melihat raut khawatir di wajah Zahra yang menurut Ziko itu malah membuatnya semakin menggemaskan.

Ia mulai menyalakan motornya, dan tak lama Ziko merasa ujung jaket jeans yang dipakainya ditarik dari arah belakang.

"naik!" perintah Ziko dengan mengulurkan tangan kirinya bermaksud membantu Zahra untuk menaiki motornya yang tinggi ini.

karena teringat ucapan Ziko tadi yang menakut-nakutinya, tanpa berpikir lagi Zahra langsung menyambut uluran tangan Ziko dan menaiki motor Ziko untuk membonceng.

"Pegangan" suruh Ziko karena Zahra tak lekas berpegangan padanya.

"jatoh nggak nangung ya gue." kata Ziko lagi kemudian meuntup kaca helm full facenya

Ziko langsung menggas motornya kencang membuat Zahra kembali kaget dan tangannya otomatis memeluk badan Ziko dari belakang untuk kedua kalinya.

Zahra hanya menggerutu dan mengeluarkan sumpah serapahnya dibelakang punggung Ziko. Sedangkan Ziko? dia malah ketawa ketiwi dibalik helm yang menutupi wajahnya sambil sesekali melihat wajah menggemaskan Zahra dari spion yang memang sengaja ia arahkan ke balik punggungnya tepatnya ke arah Zahra yang sedang komat kamit tidak jelas.

Ziko StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang