"Zahra kan?" tanya seorang cewek yang penampilannya bisa dibilang mirip cowok pada Zahra yang sedang duduk membaca buku di bangkunya
"eh iyaa. maaf, siapa ya?" tanya Zahra menutup buku dan beralih menatap cewek didepannya penuh tanya
"Oh iya belum kenalan, Kenalin nama gue Biopatii. bisa panggil bio atau pati juga boleh." ujar Bio memperkenalkan diri
"Zahra" balas Zahra menyambut uluran tangan yang diberikan Bio
"Iyehh, dah tau gue. Oh iyaa, tadi lu dicariin Coach Husaini di suruh ke ruang olahraga"
"Oh okee, makasih"
"Cabor Bola juga luu?" tanya Bio kepo
"iyah"
"Same dongg, aku juga cabor bola."
"oh ya? Aku kira kamu anak bela diri"
"yehh, ngledek luu? nak bela diri masa cungkring kek ginii. Senggol dikit bisa kontal ke Malaysia gue"
"hhhaha sa ae luu"
"btw udah tau ruang olahraga dimana belum?"
Zahra hanya menggeleng
"Ya udah gue anterin mau? nanti seklian kalo masih ada waktu mampir ke kantin."
"bolehh, yukk"
"Maen di posisi ape lu jah?" Tanya Bio saat mereka berjalan menuju ruang olahraga
"jah jahh, lu kira gue ijahh"
"hahahaa, ya maap. Maklumlah lidah betawi."
"ngeles aje lu jaenabb. Gue si jadi staiker."
"wihh seriuss lu? Mantep tuhh. kalo gue mah cuma gelandang sihh"
"yeee, gapapa kalii. Yang penting jangan jadi gelandangan aja, malu-maluin nama keluarga aja"
Begitulah obrolan-obrolan receh ala Zahra dan Bio. Entah mengapa mereka cepat sekali akrab, mungkin karena mempunyai selera humor yang sama-sama receh
"lu anak KKO juga kan? kok nggak pernah liat dikelas ya? Jangan-jangan bolos terus ye luu" kepo Zahra
"Enak aje tu mulut asal jeplak, gue gak pernah bolos ya. Gini-gini anak rajin nih gue" sombong Bio membanggakan diri
"Lahh terus kok lu gak pernah nonggol dikelas? atau gak naek kelas lu ya?"
"tuu mulut minta dicabein yaa. Nihh, bukanya gue sombong ape gimana-gimana tapi lu yang mancing yaa."
"gak usah bertele-tele deh, pake narasi segala."
"Bacottt. Jadi ginii, gue selama 2 bulan terakhir ini emang nggak masuk sekolah.."
"Khaann bener gue bilang. lu diskors 2 bulan? Gile ajee, nglakuin apaan lu sampe diskors 2 bulann. Jangan-jangan luuu..."
"Zahraaa, kalo ada orang lagi ngomong itu jangan di potong-potong seenaknya aja dongg lu kira ayam ape maen potong-potong aje." Kesal Bio sampai menggeplak Zahra yang berjalan disampingnya
"hehe, iya dehh maap. silahkan dilanjutt"
"ahhh jadi gak mood kan gue."
"Elahh, Bio mahhh. Ngomong setengah-setengah, bikin orang kepoo."
"salah ndiri orang tadi mau jelasin malah dipotong-potong"
"dosa tau bikin orang penasaran tuh bii, ayolahh lanjutin ntar gak bisa tidur nyenyak gue" rengek Zahra menarik-narik sragam Bio dari belakang karna memang Bio berjalan cepat dan sudah berada didepan Zahra.
Bio yang sedang ngambek pun tak mempedulikan Zahra, ia tetap berjalan ke depan kemudian melambaikan tangan saat melihat seorang pria lumayan tua memeriksa berkas-berkas yang ada dimeja hadapannya
"coachh, nihh Zahra." kata Bio kemudian menyalimi Coach Husaini dan diikuti Zahra dibelakangnya
"Siang coachh" sapa Zahra sopan sedikit membungkukkan badan
"siangg, Jadi kamu murid baru itu?"
"iya coach, saya pindahan dari Bandung."
"duduk dulu nak Zahra, banyak yang mau kita obrolkan. Tidak mungkinkan kamu berdiri terus sampai nantii" kata Coach Husaini mengajak Zahra dan Bio duduk di sofa yang berada disudut ruangan
"Ah iya coachh" jawab Zahra cangungg.
Bio yang melihat Zahra kikuk, menahan tawanya. Tadi saja saat bersamanya asal ceplas-ceplos saja, Sekarang giliran dengan coach sok-sokan jaim. dasar cewekk, kebanyakan drama -batin Bio
lahh emang dia bukan cewek, wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Ziko Story
Teen FictionSutan Diego Armando Oriando Zico, anak asli Betawi yang bersekolah di SMA N Budi Luhur bersama dengan 4 kawand-kawand tercintanya, siapa lagi kalau bukan Brylian, amanar, dan si kembar bagas bagus Mereka sekarang duduk di kelas XI KKO. Buat kalian y...