Chapter 13 | April Mop

493 53 19
                                    

NOW PLAYING| ANDMESH--CINTA LUAR BIASA

SELAMAT MEMBACA CERITA TMS[4] SENJA

SELAMAT MEMBACA CERITA TMS[4] SENJA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  CHAPTER TIGA BELAS| APRIL MOP

Bukankah sikap dan perhatian yang dia berikan selama ini selalu sebatas bercandaan saja. Lalu hatimu percaya begitu saja.

***

Langit sedang terbakar oleh hangat cahaya matahari pagi. Cuaca bulan keempat ini tidak pasti. Bisa jadi cerah lantas mendadak mendung seketika, seperti hati yang tak bisa diprediksi kapan jatuh atau patahnya. Jalanan ibukota masih ramai seperti biasa. Cowok dengan perban di tangan kanannya itu datang tepat pukul tujuh setelah sebelumnya berdebat singkat dengan ayahnya. Sebenarnya Senja dilarang masuk hari ini oleh ayahnya, tapi Senja bersikeras. Membuat Ayahnya mengalah menuruti permintaannya. Senja melonggarkan dasinya sedikit sesampainya di depan gerbang SMA Gita Bahari.

Pria dengan seragam satpam itu meneguk kopi hitamnya di samping gerbang, matanya menatap heran Senja yang berjalan melewatinya, "Tumben nggak telat nak Senja,"

"Saya kan ganteng, Pak." Jawab Senja menaik turunkan sebelah alisnya. Lantas duduk di samping Pak Zaki.

"Tangan kamu kenapa itu?" Tanya Pak Zaki

"Ah, Bapak perhatian banget sama saya. Tangan saya habis dijahit, Pak."

Alih-alih berdiri dan masuk kelas Senja mampir menyerobot secangkir kopi yang tinggal setengah itu dengan tangan kirinya dan menegaknya habis, Pak Zaki hanya melongo.

"Makasih Pak kopinya," ujar Senja segera berlari sebelum terkena pukulan.

"Dasar Bocah Edan!"

Setelah Pak Zaki berserapah ria, tak lama kemudian Rajendra, Sadewa, Awan dan Romeo datang. Mata mereka menyipit, mengarah pada sosok Senja yang duduk di salah satu bangku putih di koridor bawah yang mengarah pada taman juga lapangan. Mereka menghampiri cowok itu.

"Ja!" Sapa Rajendra mengajaknya ber-tos ala The Monster. Senja menatapnya sambil terdiam. Tangannya masih terasa sakit dan belum bisa digerakkan. Karena jahitannya bahkan belum kering.

"Kenapa tuh tangan?" Tanya Romeo.

"Habis gelut lagi lu?" Dewa ikut menceletuk.

TMS [4] - SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang