Chapter 16 | Distansi

559 45 32
                                    

NOW PLAYING| ONCE--DEALOVA

SELAMAT MEMBACA TMS [4] SENJA

SELAMAT MEMBACA TMS [4] SENJA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER ENAM BELAS| DISTANSI

Buat apa kamu mencari dia yang serupa daun-daun gugur tertiup angin dan memilih berpaling. Jika ada aku yang memelukmu sehangat kelopak matahari, mekar menghadirkan tawa.

***

Pendaftaran SNMPTN bulan lalu sudah memuat pengumuman lulus atau tidaknya seseorang untuk melanjutkan ke perguruan tinggi yang mereka inginkan. Jalur kedua adalah lewat SBMPTN, dimana calon mahasiswa harus mengikuti UTBK agar bisa mendaftar. Sebenarnya masih banyak jalur yang di berikan di setiap perguruan tinggi, tergantung bagaimana kita menyikapi.

Berusaha menembus perguruan tinggi tidak semudah menghirup napas lalu mengeluarkannya.

Shanum masih bimbang tentang impiannya menjadi pelukis dan impian ayahnya yang ingin dia mengambil jurusan yang lain agar bisa meneruskan perusahaan dan melanjutkan study di luar negeri. Berbeda dengan Senja yang menyerahkan semua urusan itu pada papanya. Dia sendiri tidak tahu apa yang bisa ia lakukan atau apa yang dia inginkan. Dia seperti dedaunan yang ikhlas jatuh kemana pun angin membawanya.

Takdir akan menemukan jalannya, entah menyenangkan atau menyedihkan. Hanya dibutuhkan penerimaan dalam peluk yang terasa asing, lambat laun juga terbiasa.

Hari terakhir Ujian Nasional dengan mapel pilihan sudah berakhir. Untuk merayakannya banyak dari mereka melipir ke kantin, termasuk The Monsters. Kebanyakan mereka makan sambil berbincang-bincang, ada juga fakir kuota yang menumpang wifi sekolah. The Monsters memesan empat porsi Bakso dan empat gelas es teh guna menetralisir berbagai rumus yang memgendap di otak mereka. Tumben sekali mereka berbincang tentang masa depan dan juga tujuan hidup yang ingin mereka capai. Setiap orang pastinya tak sama.

Semakin bertambahnya umur, kita dituntut berpikir dewasa dan mulai serius merencanakan masa depan.

Senja memberi makan cupang milik Sadewa dengan secuil bakso, ikan kecil itu tadinya sempat diselundupkan di loker meja saat ujian sebagai keberuntungan. Yang lain sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Rajendra dan Sadewa bermain ponsel sambil sesekali menyuapkan bakso ke dalam mulut mereka. Romeo tengah memainkan miniatur pesawat luar angkasa hadiah ulang tahun sedangkan Awan sebagai pengamat. Senja memulai perbincangan. Dia menyikut lengan Romeo.

"Rom, lo mau jadi apa kalo udah gede?" Tanya Senja kontan Romeo menoleh.

"Gue sih mau jadi astronot," ujarnya mengangkat bahu.

TMS [4] - SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang