Chapter 18 | Tak Mampu

414 38 9
                                    


NOW PLAYING | DRIVE MELEPASMU

SELAMAT MEMBACA TMS [4] SENJA

CHAPTER DELAPAN BELAS| TAK MAMPU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER DELAPAN BELAS| TAK MAMPU

Aku ibarat hujan dalam hidupmu. Membuatmu bahagia juga sakit sekejap saja. Namun hangatnya Senja hadir menjadi obat bagi sakitmu. Tapi aku tetap saja tidak rela; dia yang menyelamatkanmu dan bukan aku.

***

Pagi terasa begitu dingin, suhu hari ini cukup rendah. Gumpalan kapas masih setia memenuhi ruang hampa disertai embun yang menginap pada dedaunan. Ya, embun tidak butuh warna untuk membuat daun jatuh cinta. Namun dari ribuan embun yang tinggal dalam satu helai daun. Ada yang bertahan dan ada yang memilih luruh.

SMA Gita Bahari mengadakan sebuah pensi untuk menghibur dan mengucapkan salam perpisahan sebelum acara prom night dilaksanakan. Beberapa kandidat yang ditunjuk pun di dapuk untuk mempersembahkan drama maupun lagu.

Tidak semua kenangan berakhir manis. Tidak pula semua kenangan bisa membekas. Tapi itulah kenangan, sebuah masa yang akan berlalu dan tersimpan hingga berdebu di sudut ingatan.

Shanum menemukan Qia tengah berlatih dialog di depan ruang teater yang tak jauh dari panggung. Gadis itu tengah sendirian, mulut dan wajahnya seperti telah hanyut pada peran dalam naskah yang ada di tangannya. Shanum juga belum melihat Jazzi dan Samantha.

Shanum bersedekap mengamati tampilan sepupunya itu, "Qi, lo masih waras?"

"Lo tiap hari nanya itu mulu,"

Gadis itu meletakkan naskahnya. Shanum duduk disampingnya.

"Habis kadang gue nggak ngerti jalan otak lo," kata Shanum dengan sudut pipi yang tertarik.

"Gue kan ibu sutradara, mana bisa lo tebak gitu aja," ujar Qia kembali fokus ke naskahnya.

Qia mengingat sesuatu. Dia mengerti hubungan setiap tokoh tidak serta merta bersama, kadang ikatannya harus diakhiri tapi bagaimana jika diam-diam tokohnya masih saling peduli?

"Betewe, Gama tampil hari ini,"  bisiknya malah mendapat tatapan datar dari Shanum.

"Iya gue tau! Sama jingga?" Shanum menebak, Qia mengangguk kaget dengan ekspresi sepupunya itu.

Biasanya Gama dan Shanum, dua tokoh ini saling melengkapi. Namun entah bagaimana keduanya jadi sejauh bumi dan matahari.

"Kok lo tau? Dapet bocoran dari mana lo," tanya Qia penuh selidik.

TMS [4] - SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang