Elang Harpy ditemukan di beberapa wilayah Meksiko bagian selatan, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Elang yang terlihat lucu dan imut ini sering disebut sebagai elang paling besar dan kuat di dunia. Tubuhnya dapat mencapai berat 9 kg, panjang badannya 105 cm, dan rentang sayapnya 2 meter. Cakarnya lebih panjang daripada cakar beruang serta memiliki cengkeraman yang sangat kuat, sehingga dia dapat mematahkan lengan seorang pria atau bahkan menembus tulang kepala. Saat terbang, kecepatan harpie bisa mencapai 80 km/jam.
Itulah alasan mengapa elang harpy terpilih menjadi lambang tim basket SMA GITA BAHARI, dengan harapan bahwa tim basket tersebut kuat dan tak terkalahkan dengan cakar besar juga paruh yang tajam dan kecepatan terbangnya dapat mengalahkan lawan mainnya dengan mudah. Sayapnya pun mengembang lebar menandakan kekuasaan juga kejayaan bagi tim basket sesuai dengan semboyan yang sering didengungkan 'HARPY EAGLE ALWAYS GLORY'.
Ada lima tim basket yang terdiri dari satu kelas X, dua tim dari kelas XI, dan dua tim lagi dari kelas XII dimana Gama dan Senja menjadi rival kali ini. Permainan ini terdiri dari 5 orang di masing-masing tim dengan dua wasit yang disebut Referee dan Umpire. Waktu permainan 4x12 menit dan terdapat waktu istirahat selama 10 menit diantara babak 1,2,3 dan 4. Babak pertama bagi tim kelas X babak kedua tim XI babak ketiga tim XII dan babak terakhir adalah babak final untuk memenangkan juara 1,2,dan 3 yang ditentukan dari banyaknya point yang di dapat masing-masing pemenang.
"Marilah kita buka pertandingan basket malam ini dengan persembahan tim cheers kita. Beri tepuk tangan yang meriah," kata pembawa acara sore hari ini. Mempersilahakan ekskul Cheerleaders untuk mempersembahkan sebuah koreografi sebagai pembukaan.
Terlihat para siswa-siswi sudah berkerumun di pinggir lapangan juga dari balkon kelas. Lampu-lampu sorot di samping lapangan dinyalakan. Para dewan juri juga sudah bersiap di tempatnya, OSIS dan PMR sudah siaga. Peluit dibunyikan menandakan permainan babak pertama telah di mulai. Senja sedang berkoordinasi dengan para anggotanya, membicarakan tentang teknik dribble yang akan dipegang oleh Duta, akurasi shooting untuk Rigel serta kedua temannya Adam dan Ezra; hal yang sama pun dilakukan oleh Gama dengan Arga, Rama, Galang dan Dirga. Tidak terasa babak ketiga sudah akan dimulai.
"Waktunya kita main, guys," Ajak Arga membuat seluruh anggota berdiri dan saling bersalaman sebelum masuk ke lapangan.
"Tetep sportif dan jangan tersulut emosi!"
Inilah babak yang cukup menegangkan, bagaimana tidak? ketua vs wakil bukankah skill mereka sangat keren dan cukup seimbang. Dengan wajah tampannya, mereka berhasil memikat seluruh siswi yang tengah berteriak histeris saat ini.
"Huhui Kak Senja, Semangat Kak Senja," teriak Jingga ditengah kerumunan teman sekelasnya, saat para pemain masuk dan cowok itu pun tersenyum ke arahnya.
"Pokoknya Kak Gama ganteng harus menang," sergah temannya tak terima.
"Kak Senja, aku padamu!" kata putri, adek kelas yang tidak hanya menyukai Sadewa tapi hampir semua cowok keren di SMA GITA BAHARI.
"Kak Arga juga keren, gue makin cinta," ujar Nela disanggah kembarannya Neli, "lebih keren kak Adam dong!"
Samantha menggeleng pelan, mengarahkan lensa ke tengah lapangan, "Dasar bucin!"
Mereka berempat ikut menyaksikan pertandingan ini, "Syee, Senja keren banget kalo lagi main basket," ujar Qia sempat terpesona pada para anggota basket yang terlihat sangat keren.
Shanum berdecih, "Mata lo katarak akut ya Qi," ejeknya. Tapi, Shanum akui cowok itu lebih berwibawa saat menjadi pemimpin dalam tim basket, jauh dari kata konyol dan main-main.
"Mata gue lebih jernih, buktinya gue suka sama Rajendra. Lah, lo kapan suka sama orang?" bela Qia tak terima. Cantik begini dibilang katarak.
"Syee, liat deh. Gama natap lo terus tuh," gadis dengan lensa kamera itu menyenggol lengan Shanum dan benar saja Gama memang tengah menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TMS [4] - SENJA
TienerfictieSERIES KEEMPAT DARI NOVEL THE MONSTER SERIES -- UPDATE SETIAP SATU MINGGU SEKALI Senja yang nyata dihadapan mata diabaikan. Namun, yang diangkasa malah diperhatikan. Anugerah yang Tuhan berikan memang seperti candu yang ingin dihentikan, tapi malah...