NOW PLAYING| RENEE DOMINIQUEE FT JAZON MRAZ--COULD I LOVE YOU ANYMORE
SELAMAT MEMBACA CERITA TMS [4] SENJA
CHAPTER LIMA BELAS| SWEET NIGHT
Malam akan kesepian tanpa kehadiran bintang dan bintang akan kehilangan cahaya tanpa sang malam, itulah kita.
Dan kita hanya perlu lebih berani untuk bersama di setiap harinya
***
Tinggal dua hari lagi UN selesai. Selama ujian Senja mendapatkan sedikit bantuan dalam mengerjakan soal karena tangannya yang cedera. Satu pengawas ditugaskan menggerakkan kursor komputer sesuai jawaban cowok itu.
Waktu kurang lebih 120 menit itu habis dan para siswa yang sedari tadi duduk tegang merasa lega. Mereka beranjak keluar dan pulang. The Monster bertemu di koridor dan berjalan bersama, membelah kerumunan dan menjadi primadona.
"Parah gue mati rasa, Cuk!" Keluh Rajendra merangkul bahu Sadewa juga Romeo.
"Ternyata soal matematika penuh anu, bikin otak gue tambah anu dan semakin anu," tambah Romeo memijat keningnya. Dia tidak suka matematika tapi lebih suka fisika apalagi Jazzi, bukan lagi suka tapi cinta.
"Anjaayy,"
Senja dan Awan pun bergabung dengan mereka. Membuat Sadewa penasaran dengan raut wajah Awan yang terlihat biasa.
"BH! Lo gimana?" Tanya Sadewa
"Apanya?"
"Ujiannya bego!"
"Gue kan punya kunci,"
"Kunci apa?"
"Kunci rumah,"
"Apose dah!" seru Senja membuat Sadewa teringat sesuatu.
Sore kemarin Sadewa melihat musuh bebuyutan Senja yang berarti musuh The Monsters juga-- saat menunggu Samantha mengambil barangnya yang tertinggal di loker meja sekolah. Cowok itu menunggu di parkiran sekolah dan melihat wajah tengil Ringga dan antek-anteknya.
"Ja, gue kemarin gak sengaja liat anak SMA GAHARU di lingkungan sekolah kita," Jelas Sadewa.
"Mau cari gara-gara lagi mereka?" Sungut Rajendra.
"Udah lama kita gak baku hantam. Tangan gue gatel pengen gebukin orang," balas Sadewa meremas tangannya hingga menimbulkan bunyi tulang yang saling bergesekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TMS [4] - SENJA
Teen FictionSERIES KEEMPAT DARI NOVEL THE MONSTER SERIES -- UPDATE SETIAP SATU MINGGU SEKALI Senja yang nyata dihadapan mata diabaikan. Namun, yang diangkasa malah diperhatikan. Anugerah yang Tuhan berikan memang seperti candu yang ingin dihentikan, tapi malah...