3

2.1K 239 9
                                    

Hinata's pov

Daridulu,biasanya aku melayangkan tinjuku duluan daripada memdengarkan.

Sejujurnya aku tak pernah benar-benar mendengarkan.ketika aku berpikir seseorang itu salah,mereka salah.

Aku tak pernah berpikir bahwa mereka mungkin punya alasan untuk melakukan kesalahan.

Sekarang aku bertemu seseorang.

Mereka bilang pria ini alasan kakakku satu-satunya meninggal,mereka bilang dia tau sesuatu soal kematianya,mereka bilang dia sempat berkelahi sebelumnya.

Pria ini juga bukan anak SMA biasa,aku sempat mengujinya dan dia bukanlah seorang amatir yang cuma tau cara melayangkan tinjunya.dia tidak sehebat tuan Itachi tapi dia punya potensi untuk mengimbanginya meski dia harus berusaha keras untuk itu.
Karena itulah aku semakin mempercayai bahwa pria ini mungkin bisa menjadi salah satu kakakku meninggal.

Tapi sesuatu terjadi saat ini,aku sekamar denganya dan dia jelas tak menyukai hal itu.

Pertama,aku menemukan fakta bahwa dulu kakakku adalah pemilik kamar itu bersama Uzumaki Naruto.

Tapi kau tau apalagi yang terjadi?dia bilang aku tak boleh menyentuh ranjang kak Neji.

Caranya mengatakan hal itu,matanya yang berkaca-kaca,dan tanganya yang gemetar,seolah dia tengah melindungi sesuatu.entahlah aku tak tau persis tapi mungkin... apakah dia mencoba melindungi sebuah kenangan?.

Dan untuk pertama kalinya aku tak ingin menyalahkan,untuk pertama kalinya aku ingin melihat,ingin mendengar sebuah cerita dari sudut pandang seorang Uzumaki Naruto.

"Kenapa?"tanyaku memojokan berharap aku mendengar jawaban.

Dia mengepalkan tanganya frustasi, matanya melihat kemana-mana seolah dia mencari alasan "Karena...karena...".

Aku menunggu.

Dia menggigit bibir bawahnya "Karena ada hantunya".

Sialan.

"Omong kosong"ucapku lalu dengan santai aku berjalan ke ranjang miliknya,dan membaringkan tubuhku.

"Hey apa yang kau lakukan?!"teriaknya marah.

"Kau bilang kau tidak mau aku tidur di tempat itu,jadi aku tidur disini"ujarku.

Dia menghela nafas merasa terganggu "Menyingkir,tidakah kau pikir kita sudah cukup berkelahi?".

Aku tertawa "Tidak buruk juga,kau mau berkelahi?yang kalah akan memenangkan tempat ini".

"Heh,kau pikir aku takut?!!"teriaknya namun lalu dia berhenti,teringat sesuatu "setelah masa hukumanku berakhir,kau mati"ucapnya sambil menyingkir dan mengalah.

---

Aku membuka mataku begitu aku mendengar suara alarm. aku mencari-cari darimana suara itu berasal dan menemukan sebuah ponsel di atas sebuah meja,benda yang mengeluarkan suara itu.

Apa itu ponsel milik Naruto?

Aku mengarahkan pandanganku pada ranjang Neji,mendapati bahwa si Uzumaki itu tak tidur disana.aku menatap kebawah mendapati ada sebuah selimut yang di gelar dan Uzumaki Naruto tidur diatasnya.

Tubuhku rasanya membeku,.

Perkiraanku benar.
Dia melindungi sebuah kenangan.

--

Aku melangkahkan kakiku keluar dari kamarku,seseorang merangkulku tiba-tiba dan dengan spontan aku memelintir tanganya kebelakang.

"Aw!Hey santailah!..aku tidak berniat apa-apa"teriaknya kesakitan.

He's a SHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang