9

1.7K 225 7
                                    

   "Siapa yang memukulmu?" tanya Hinata mendesak.

   Sasuke mengedikan bahu "bukan urusanmu" ujar Sasuke dingin.

  "Apa maksudmu? aku ini bodyguardmu apapun yang melukaimu itu urusanku" ujar Hinata.

   Sasuke menatapnya sinis "lalu apa yang akan kau lakukan jika aku memberitahu? kau akan menemukanya? Memukulinya? lalu kemudian mereka akan membawa lebih banyak orang lagi untuk menyakitiku".

  Hinata mengerutkan keningnya "huh? lebih banyak? apa itu? pelakunya bukan satu orang?".

  Sasuke menghela nafas lalu memalingkan wajahnya dan memunggungi Hinata "kau tak akan bisa melindungiku kali ini Hinata, bagiku mereka lebih menakutkan daripada penculik atau diikat di kursi".

   "Sasuke, aku perlu tau" ujar Hinata lebih seperti permohonan.

  "Pergilah dan urusi urusanmu disini.. Ini perintah" ujar Sasuke.

--

   Dengan perasaan kacau Hinata kembali ke astramanya. ada banyak yang harus dia pikirkan, dia terlalu sibuk soal mencari tau kematian kakaknya dan melupakan prioritasnya untuk melindungi Sasuke.
   Dan sekarang, sesuatu terjadi padanya dan dia merahasiakan sesuatu darinya.

  Hinata tak bisa mengatasi ini dia harus berbicara dengan seseorang soal ini. mungkin seorang guru.

--

   "Oh astaga, kenapa kau baru memberitahuku soal ini?" tanya Haruno-sensei.

   Hinata menghela nafas "maaf sensei, aku juga baru mengetahuinya sekarang".

  "Kita tak bisa membiarkan kekerasan di sekolah.. aku akan mencoba bicara dengan Sasuke dan mencari tahu apa yang terjadi. Aku akan.. mencoba melindungi muridku sebisa mungkin" ujar guru muda berambut merah muda itu.

   Hinata mengangguk "terimakasih guru, aku sangat menghargainya".

--

   Hinata akhirnya bisa bernafas agak lega ketika dia keluar dari kantor guru. Sasuke tidak akan memberitahunya apapun, anak itu terlalu keras kepala tapi jika dia merasa seorang guru ada dipihaknya mungkin saja akhirnya dia akan membuka mulutnya.

  "Heh, Uchiha Hinata kau kah itu?"teriak seseorang.

  Hinata menoleh lalu mendapati guru Kakashi tengah berjalan ke arahnya.

  'Oh sial'.

--

  Dan disinilah dia, menyapu dedaunan di halaman sekolah bersama Naruto dengan guru Kakashi mengawasi mereka dari jauh.

  "Kau juga tertangkap?" tanya Naruto sambil memasukan tumpukan dedaunan ke dalam kantung plastik.

   Hinata mengangguk "ini cukup masuk akal mengingat kita tidak pernah melakukan apapun di masa hukuman".

  "Persetan dengan masa hukuman, tak ada yang peduli pada guru Kakashi dan hukumanya"ujar Naruto.

  "Guru macam apa dia?" tamya Hinata sambil melirik Kakashi yang melihat mereka dari balkon.

   "Kudengar 5 tahun yang lalu dia guru yang mengajar disini hingga kemudian dia berpacaran dengan muridnya. dan akhirnya dia di keluarkan dari kegiatan belajar mengajar.. dia hanya mendapat posisi sebagai guru pembimbing dan cadangan disini".jelas Naruto "ngomong- ngomong bagaimana dengan anak itu?".

   "Sekarang kuharap guru melakukan sesuatu, mungkin Sasuke akan bicara jika guru yang bertanya" ujar Hinata.

   "Lalu apa rencana kita soal Orochimaru? akan sulit menemukanya dia dan kelompoknya selalu berpindah tempat" tanya Naruto.

He's a SHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang