5

1.8K 248 12
                                    

    "Maaf,memukulmu"ujar Naruto ketika keduanya berakhir dengan duduk di tepi sungai.

   Hinata menyeka dara dibibirnya dan mengedikan bahu.

  "Ini bukan salahku!"tukas Naruto "Siapa suruh kau mengikuti orang seenaknya?kau ini apa?stalker?"tanya Naruto kesal.

   "Kau belum menjawab pertanyaanku"ujar Hinata sambil mengeringkan matanya yang sembab dengan lengan seragamnya.

   "Bukan anak Neji.kau puas?"ujar Naruto spontan "memangnya kau ini siapanya?kau juga menyebutnya' kak Neji',kalian akrab?" tanya Naruto.

   "Dia teman masa kecilku saat dipanti asuhan"jawab Hinata bohong "Ketika aku mengetahui kabar kematianya aku kesini untuk mencari tau"jelasnya.

  Naruto terkekeh "Cih,pulang saja sana. ini bukan urusanmu"ujarnya namun Hinata dapat melihat ekspresi tertekan yang amat sangat dari pria itu,seolah dia ingin melarikan diri.

  "Tidak mau"jawab Hinata cepat "Aku akan mencari tau apa yang terjadi".

  "Dia bunuh diri,bukankah itu sudah jelas?"tanya Naruto.

  "Dia tidak bunuh diri,dia tidak akan melakukan hal seperti itu.. Aku mengenalnya jauh sebelum dia bertemu denganmu" tegas Hinata bersikeras "Oleh karena itu aku butuh bantuanmu,Uzumaki Naruto".

  Naruto menghela nafas tak sabar "dengar, masalah ini bukan sesuatu yang bisa kau bereskan begitu saja.. kau mungkin.. bisa mati" ujar Naruto akhirnya menatap Hinata "Jadi pulanglah,dan serahkan ini padaku".

  "Bisa mati? artinya kau memang tau sesuatu kan? jika apapun hal yang Neji dan kau terlibat didalamnya dapat menyebabkan kematian.. Aku semakin tidak bisa membiarkan kau melakukanya sendiri" jelas Hinata "Neji juga orang yang berharga bagiku, jadi kumohon.. biarkan aku membantumu".

  Naruto menghela nafas menyerah "Jika aku bilang tidak,kau tetap akan bersikeras kan?" tanya Naruto.

Hinata tersemyum, lalu mengangguk.

  "Neji tidak bunuh diri, dia dibunuh"jawab Naruto.

  Senyum di wajah Hinata lenyap 'Ya tuhan, kak Neji kau ini terlibat dalam hal apa?' batin Hinata.

  Naruto menarik nafas bersiap akan memberitahu Hinata apa yang dia tahu "Aku.. Bisa dibilang dia dibunuh karena aku".

  "Aku sudah berteman dengan Neji sejak SMP, ayahku meninggal dan Neji, dia kelihatanya tidak menyukai orang tua yang mengadopsinya".

  Hinata mengingat kembali pasangan paruh baya yang ada di pemakaman Neji "mereka terlihat seperti orang baik"ujar Hinata.

  Naruto mengangguk "Mereka bukan orang jahat, tapi mereka agak menyebalkan." dia mengeluarkan sesuatu dari jas almamaternya. Sebuah rokok. "Mereka menuntut Neji untuk bisa segalanya dan bahkan mengharapkan dia untuk selalu dapat peringkat nomor 1. Yah.. selanjutnya harusnya bisa kau tebak sendiri.. kami mencari pelampiasan, kami sering berkelahi dengan anak SMP lain untuk membuktikan kami lebih tangguh pokoknya kami hal-hal bodoh semacam itu".

  "Hingga kemudian kami bertemu orang itu, namanya adalah Orochimaru. dia mengumpulkan anak-anak berbakat lalu membentuk sebuah kelompok dengan anak-anak itu. Bagi anak-anak yang tersesat seperti kami.. Orang seperti orochimaru seperti seseorang yang akan memberikan kami jalan menuju kebebasan jadi dengan mudahnya kami terpedaya dan bergabung dengan kelompoknya".

  Naruto membakar ujung rokonya dengan pematik dan menghisapnya sebelum akhirnya menghembuskan asapnya ke udara "Awalnya kami kira itu hanya geng-geng anak-anak biasa yang dia kumpulkan tapi ternyata kami salah. dia memanfaatkan kami untuk menyeludupkan Narkoba, menjual senjata api illegal ,dan membuat kami terlibat dalam bisnis judi kotor".

He's a SHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang