'Bisakah kau menyelamatkan kami?'.
Kata-kata Naruto tak henti-hentinya terngiang di kepalanya ketika dia berjalan pulang kembali kesekolah.
Hinata menghela nafas, dia tak bisa melakukan ini sendirian.menemukan orang yang bernama Orochimaru itu mudah tapi apa yang akan dia lakukan begitu menemukanya?.
Apakah membunuh nya akan menyelesaikan masalah? Jujur saja dia menanti-nanti jawaban dan setelah Naruto memberinya jawaban. Dia tersesat.
Dia merasa mual, mendengar cerita yang Naruto ungkapkan rasanya ada sesuatu di tenggorokanya yang membuatnya ingin muntah.
Dia bisa saja lari, keluar sekolah dan menjaga Sasuke dari jauh lalu bersikap seolah dia tak mendengar kisah menjijikan dan berpura-pura bahwa dia tak pernah melihat kakaknya sama sekali.Tapi mampukah dia hidup seperti itu?.
Tidak, karena dia bukan orang yang seperti itu. Dia tak mampu melarikan diri tak peduli betapa inginya dia melakukanya.
"Uchiha Hinata!"teriak seseorang. Hinata mendapati Sai tengah menunggu nya di gerbang sekolah dengan wajah muram.
Hinata menghampiri Sai malas.
"Kemana saja kau?kenapa membolos sekolah?kau tau kau sedang dalam masa hukuman kan?!"ujarnya marah.
Hinata menatap Sai baik-baik alangkah baiknya jika Neji hidup seperti Sai, anak yang cuma memikirkan sekolah, tak punya masalah, dan hanya fokus pada meningkatkan prestasi di sekolah.
Alangkah baiknya jika semua anak berumur 18 tahun kebawah hidup seperti itu."Itu tidak masalah"gumam Hinata sambil melewati Sai dingin "Aku tidak kesini untuk mendapat ijazah".
Tanpa mempedulikan Sai yang memanggil-manggil namanya dari belakang Hinata meraih ponselnya,menghubungi satu nama disana,Hinata menekan tombol pesan dan mulai mengetik sesuatu "Tuan.. Apa anda punya waktu?".
--
Naruto memegangi lengan adiknya yang masih saja melamun menatap jendela. Karin masih tidak mengatakan apapun padanya.
"Aku memberitahu seseorang"ujar Naruto "Aku tidak bisa mempercayainya tapi aku memberitahu semuanya begitu saja.. tidak tau kenapa"Jelas Naruto meski sadar bahwa Karin tak akan menanggapinya atau bahkan mendengarnya.
"Dia mengingatkanku pada Neji.. Mungkin itu sebabnya"gumam Naruto "kecuali.. dia sedikit lebih ganas.. dan lebih mengesalkan"ujarnya sambil menyeringai.
"Karin,haruskah kita memberitahu polisi?"tanya Naruto namun kemudian merapatkan bibir "Tidak,Orochimaru tak akan bisa di tangkap polisi"gumamnya kecewa.
Naruto bangkit lalu memeluk adiknya dari belakang "sementara ini,kau bersembunyi saja disini.. jika kau melihat orang yang tidak kau kenal selain para dokter maka berteriaklah yang keras ".
"Aku pergi dulu".
Baru beberapa langkah Naruto merasakan sesuatu jatuh dari lengan bajunya suaranya berdenting cukup keras hingga bahkan Karin saja menoleh.
Naruto memungut benda yang jatuh itu menyelidikinya sedikit mendapati benda itu adalah sebuah kalung dengan cincin sebagai liontinya.
"Apa ini?"tanya Naruto bertanya-tanya, itu bukan miliknya.
Naruto jadi mengingat kejadian siang tadi, ketika dia memukul Hinata karena emosi. apa mungkin.. Ini milik Hinata yang tersangkut di lengan bajunya.
"Cih,seleranya yang seperti ini?"gumam Naruto dan lalu mengantonginya ke dalam saku jas-nya.
--
KAMU SEDANG MEMBACA
He's a SHE
FanfictionHyuga Hinata,adalah seorang Bodyguard yang bertugas untuk melindungi putra dari seorang bos Yakuza kelas atas. Bagaimana jika tugasnya itu memaksanya untuk menyamar sebagai seorang laki-laki untuk bisa masuk ke sebuah sekolah khusus putra?. Pairing...