7

1.9K 249 12
                                    

   Naruto terdiam memikirkan kata-kata Hinata tadi.dia lalu membuka ponselnya dan mengetik sesuatu di browsernya 'awan merah'.

   Tidak ada informasi,tidak ada apapun kecuali gambar sebuah awan berwarna merah.

   "Tumben kau datang pagi"gumam Sai lalu mendekat dan tak sengaja melihat apa yang sedang Naruto lihat.

   "Wah,awan merah"gumam Sai.

   "Kenapa?kau tau sesuatu?"tanya Naruto penasaran.

    Sai mengedikan bahu "Aku tidak tau awan merah mana yang kau maksud.tapi ayahku pernah berurusan dengan kelompok Yakuza bernama 'awan merah' satu kali".

"Kelompok macam apa itu?"tanya Naruto.

   "Umm..aku tidak terlalu paham tapi kudengar mereka geng kelas S.mereka memiliki club malam mahal di beberapa tempat..bisa dibilang itulah usaha mereka.. sering terjadi perang antar geng dan nama awan merah sering disebut,mereka menguasai beberapa wilayah disini tapi aku tak pernah benar-benar melihat mereka" jelas Sai.

   "Apa mereka pernah melakukan kejahatan?"tanya Naruto.

   "Tidak kecuali ke sesama geng,itu hal biasa sebenarnya tak banyak yang peduli jika orang-orang di dunia seperti itu mati. oleh karena itu kasusnya juga tak pernah di bawa ke kepolisian".ujar Sai menjelaskan "tapi awan merah pernah melakukan kejahatan sekali sehingga ayah harus memeriksa mereka..".

"Apa itu?"tanya Naruto.

   "Mereka membantu menyembunyikan uang korupsi dari salah satu penjabat"jelas "Ayahku tidak tau alasan kenapa dan apa hubungan penjabat itu tapi kasus nya di tutup tepat sebelum ayah menyelesaikanya" jelas Sai "sampai sekarang ayah masih mengawasi mereka,dia benci gangster dia ingin menangkap mereka semua..mereka selalu saling memperebutkan wilayah kekuasaan seperti semua tanah disini adalah milik mereka".

   
    "Ngomong-ngomong kenapa kau tanya ini Naruto?"tanya Sai.

   Naruto memalsukan sebuah senyuman "hanya penasaran".

   Sai menepuk punggung Naruto "yah,aku senang kau mulai kembali ceria.Neji juga tak mau kau berkabung selamanya jadi kalau kau punya masalah bilang saja padaku..aku akan mencoba membantu".

   Naruto tersenyum masam untuk sesaat bahwa dia merasa bahwa kata-kata Sai terasa sangat konyol.membantu?ayahnya yang seorang polisi saja tak mampu menyelesaikan kasusnya memangnya Sai bisa apa selain menjadi murid kesayangan guru?.

   Tak nyaman,dia kemudian keluar dari kelasnya dan melihat guru Sakura yang tengah bicara dengan chouji yang penuh bekas luka pukul 'tch,anak itu pasti kena masalah lagi'.

   "Oh,Uzumaki Naruto"ujar wanita itu menyadari kehadiranya "bagus kau ada disini.. aku ingin bicara padamu".

--

  Naruto duduk di salah satu kelas kosong yang dipakai kedua untuk bicara "apa aku melakukan kesalahan?"tanya Naruto.

   Sakura sensei mengangguk "kudengar kau dan Hinata belum melakukan apapun di masa hukuman kalian..guru Kakashi mulai protes soal hal itu".gumamnya "tapi bukan itu yang ingin kupermasalahkan duluan".

" jadi?".

  Sakura sensei berdehem tak nyaman"Ini soal rumor kau dan Neji..soal kau..".

  "Membunuhnya?" tanya Naruto menyelesaikan kata-kata wali kelasnya itu "apa anda bahkan mulai mempercayai rumor itu?"tanya Naruto kecewa.

  "Bukan itu,Naruto!" tukas Sakura sensei "kantor polisi menghubungi-ku.. mereka tak tau walimu jadi mereka menelponku.. sebuah rekaman cctv di temukan..mereka bilang ada kau di rumah sakit hari itu"jelas Sakura.

He's a SHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang