21

1.1K 152 8
                                    

  Naruto sadar hilangnya Hinata mungkin artinya gadis itu dalam bahaya. dan mungkin saja mengikuti jejak Hinata saat ini bisa menuntunya ketempat dimana Hinata berada saat ini.

  Kiba menyebutkan bahwa polisi pernah berkunjung sebelumnya, ini alasan Naruto ada di kantor polisi di dekat daerah itu.. tempat dimana Hinata ada disini sebagai tahanan dulu.

  Kantor polisi tak berubah banyak, hanya cat yang sepertinya di ganti baru.

  "Jadi ada perlu apa?" tanya salah seorang petugas kepolisian.

  "Kudengar kalian melakukan investigasi pada sekolah Suna Academy" tanya Naruto.

  Petugas itu memberikan Naruto tatapan curiga "apa kau reporter?bisa kulihat kartu pengenalmu".

  Naruto meratuki dalam hati sadar bahwa dia tak akan bisa menggali imformasi apapun kecuali jika dia adalah reporter "aku jurnalis magang" ucapnya bohong.

  Naruto melihat sekeliling lalu dia mendapati foto Danzo yang digantung di dinding "apa itu kepala polisi Danzo?" tanya Naruto.

"Kau tau dia?" tanya petugas itu.

  "Dia pria yang menyelidiki kasus soal Orochimaru 5 tahun yang lalu".ucap Naruto.

  "Oh ya, yang gagal dia ungkap dan membuatnya mengundurkan diri" ucap petugas itu sinis.

  "Dia mengundurkan diri?" tanya Naruto kaget.

  "Kudengar dia kembali, tapi tidak disini" ucapnya "Karena kau sepertinya memang jurnalis.. apa kepentinganmu?" tanyanya.

  Pikiran Naruto berubah, tak ada yang bisa dia gali disini.. sepertinya ada seseorang yang lebih mengetahui apapun dibanding setiap polisi disini "bisa berikan aku alamat Danzo?".

--

  Hinata menatap dirinya di spion depan kaca mobil rongsokan yang dia tempati, tanganya meraih rambut nya yang memanjang sampai pundaknya. setelah menatapnya untuk beberapa detik dia mengambil sebuah gunting dan memangkas rambut berwarna indigonya itu tanpa ragu.

Dia melakukan ini selama 5 tahun.

  Hidup dijalanan selama 5 tahun membuat Hinata sadar satu hal, pertarungan yang dialaminya di luar sana membuka matanya pada dunia yang lebih kotor.
  Tak ada yang namanya pertarungan yang adil, 1 lawan 1, tangan kosong ataupun belas kasih.

  Hinata mempelajari sesuatu dari orang-orang itu.. Bertarunglah seolah kau siap mati, dan bertarunglah dengan keinginan untuk membunuh.

   Rambut yang panjang hanya akan menghalanginya, seseorang bisa saja menarik rambutnya sebagai kelemahan.

  Hinata menatap pisau yang sudah dia tajamkan dan pistol yang terisi peluru.

  Ini misi terakhirnya, setelah dia selesai Hinata harus mencari tujuan lain untuk hidup.

  Apa yang akan dia lakukan ? apa yang akan dia lakukan setelah dia mengakhirinya? apakah dia bahkan bisa mengakhirinya atau mati dengan kekalahan?lalu apa yang akan dia lakukan jika dia menang?

Bunuh diri dan mati dengan damai?.

Kembali ke keluarga Uchiha?

Pulang?

Bayangan Naruto terlintas ketika dia memikirkan tempat untuk pulang, apa bahkan Naruto adalah tempatnya pulang? tujuan terakhirnya? apa bahkan pria itu akan menerimanya kembali mengetahui orang macam apa dirinya?.

  Hinata menatap rambut pendeknya yang sudah selesai dia potong, entah kenapa sekarang rasanya menyedihkan melihat rambutnya. dia ingat beberapa hari yang lalu Naruto sering mengacak rambutnya seperti dia anak kecil setiap saat Hinata melakukan pekerjaan yang baik di bar.

  Sekarang jika Naruto menempatkan kembali tanganya di rambutnya.. pasti rasanya akan berbeda kan ?

  Sepertinya beberapa hari bersama Naruto membuatnya sadar betapa kosongnya hidupnya, tak berarti dan bahkan jika dia mati..

  Tak seorangpun akan menyadarinya.

Oleh karena itu bukankah seharusnya, sebelum dia mati dia mati tanpa penyesalan?.

  Hyuga Hiashi..

  Hinata tau nama dan dimana pria itu tinggal, sekarang tinggal melakukan satu hal yang tersisa..

Hyuga Hiashi sudah hidup tanpa beban selama ini, dia punya seorang istri dan klinik herbal.

  Dia sudah hidup bahagia terlalu lama. 

--
   Hari itu pukul 3 pagi ketika Naruto mengetuk sebuah pintu di gedung apartemen kecil yang agak kumuh.

  Seorang pria membuka pintunya malas namun kemudian terkejut melihat siapa yang mengetuk pintunya.

  "Hai, tuan Danzo.. kurasa ada yang ingin kau tanyakan padaku dan ada yang ingin kuketahui darimu" ucap Naruto.

  Kondisi apartemen itu begitu mengerikan, ada kotak pizza yang sepertinya dibiarkan diatas meja selama beberapa hari. baju-baju berserakan dan ada beberapa cup ramen yang keluar dari tempat sampah yang penuh dengan kaleng bir.

   Bau alkohol dan bau keringat langsung menyapa indra penciumanya dan membuatnya ingin muntah.

  "Saat kau mengunjungiku dirumah sakit, jau tidak datang sebagai polisi.. kau sudah mengundurkan didi" ujar Naruto.

  "Tidak, aku dipecat" jawab Danzo sambil mendudukan dirinya.

  "Lalu kenapa kau yang datang padaku untuk 'kesaksian?' " tanya Naruto.

  Danzo menatap Naruto merasa terganggu "aku penasaran" jawabnya "sekarang pergilah, aku tak penasaran lagi".

  Naruto mengepalkan tanganya "semua orang bilang kau mengundurkan diri karena gagal menyelesaikan kasus Orochimaru dan itu memukul batinya.. tapi kau bilang kau dipecat" ujar Naruto "artinya mereka tak membiarkanmu menyelesaikan kasus itu".

  Danzo mematung tak mengatakan apapun.

  "Aku benar kan?" tanya Naruto "apa yang kau temukan disana? yang membuatmu kehilangan pekerjaanmu seperti itu..".

  Danzo menghela nafas "anak-anak yang dimanfaatkan, dan penjahat yang tak mungkin bisa disentuh hukum" jelas Danzo setelah kau pergi tempat itu menjadi markas baru mereka, Orochimaru bukanlah apa-apa dia hanya tikus yang melakukan pekerjaan kotor dan perintah "dari Haruno Sakura, Hatake Kakashi dan kepala sekolahnya sendiri".

  Tubuh Naruto membeku "apa ?".

  Pikiranya melayang pada Chouji yang sering bertemu gurunya itu, Naruto pikir Chouji sedang dimarahi tapi apa itu ? Hatake Kakashi? bahkan Haruno Sakura juga?.

  "Dari awal sekolah itu tidak dibangun untuk tujuan pelayanan masyarakat, mereka sengaja  membangunya dan membuat nama Sekolah itu cukup besar agar mereka bisa berlindung dibalik namanya.. mereka mencari anak-anak tak berumah dan tanpa orang tua yang bisa mereka kembangkan untuk kepentingan bisnis mereka".

   "Dan aku dengan bodohnya menganggap tempat itu tempat yang aman" desis Naruto geram.

  "Kau beruntung, Jika saja pembunuhan Orochimaru tak terjadi..sekolah itu akan terus berjalan sampai semakin sulit dihentikan dan kau mungkin akan dibunuh".

  Naruto menjatuhkan tubuhnya ke kursi, butuh proses untuk menyerap ini semua.

 

  "Bagaimana bisa kepolisian juga tunduk pada kelompok itu? tak ada yang bisa membantu?"tanya Naruto tak percaya.

   Danzo menghela nafas "apapun nama organisasi itu mereka dilindungi oleh seseorang" jelas Danzo lalu tertawa pahit"penjabat negara yang akan mencalonkan diri menjadi presiden tahun depan.. mikoto, mantan istri Fugaku Uchiha.. ah menyedihkan sekali negara ini".

  Danzo berdecih"Wanita itu bisa saja membusuk dipenjara jika saja Fugaku Uchiha tidak menyembunyikan uang korupsinya dulu".

-to be continued--

He's a SHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang