19 (short chapter)

1.1K 162 4
                                    

  Seorang pria memasuki sebuah apartemen kecil nan berantakan di penuhi dengan kaleng-kaleng bir.

  "Sampai kapan anda akan hidup seperti ini?" tanya pria itu pada pria paruh baya yang sedang berbaring malas di sofa melihat berita soal perampokan bank.

  "Kapten, aku tau kau tidak benar-benar mengundurkan diri" ujar pria itu.

  "Pergilah" usir pria itu.

  "Kapten Danzo kami semua mengharapkan anda kembali" ujarnya "aku mengerti anda masih kesal karena tak mampu mengungkap kasus Orochimaru sampai tuntas tapi--".

PRANG

pria itu berhasil menghindari kaleng bir yang di lemparkan oleh sang mantan kapten itu.

  "Itu jawabanmu.. baiklah kurasa aku tak bisa membujukmu lagi" ujar pria itu dan bersiap akan pergi "hanya saja.. ada kasus baru kemarin, seorang pria di tembak di carnaval dan apa anda penasaran siapa dia?" tanya pria itu.

  Danzo tak menjawab, tapi wajah penasaran terlukis di mukanya.

  "Uzumaki Naruto, saksi mata kita beberapa tahun yang lalu".

--

  Hinata menatap Naruto yang terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit.

"Pasti ada sesuatu".

  Hinata menarik rambutnya sendiri frustasi "ingatlah.. ingatlah sesuatu".

  "Kak Hinata, apa kau baik-baik saja?" tanya Konohamaru.

  "Aku.. kupikir aku bisa melarikan diri" gumam Hinata sambil berjalan dengan langkah yang tak stabil keluar dari kamar pasien.

  "Siapapun aku di masa lalu, kupikir aku bisa menguburnya"gumam Hinata.

"Apa kau sudah tau?" tanya Konohamaru.

  Hinata menatap Konohamaru "Bagaimana denganmu? apa kau tau siapa aku? bukankah selama ini Naruto memintamu berbohong??".

  Hinata tersenyum pahit melihat raut Konohamaru yang bingung " jika aku mengatakan aku adalah seorang pembunuh, akankah kau masih memperlakukanku dengan cara yang sama?"

  "Apa?"

  "Aku.. Mungkin alasan kenapa Naruto terbaring disana saat ini" ujar Hinata.

--

  Hinata berjalan tanpa tujuan menyusuri jalan, dia berharap mungkin sesuatu akan mengingatkanya pada sesuatu.. Apapun itu, Hinata ingin mengingat apapun.

  2 pria tiba-tiba merangkulnya dari belakang, begitu erat sampai rasanya menyakitkan "jika kau ingin hidup, ikut aku dan diamlah"bisik suara berat dari pria asing itu.

  pria itu menyeretnya ke sebuah gang diantara 2 gedung pertokoan yang bersebelahan.

  "Kau Hinata Hyuga kan?"tanyanya langsung.

  Hinata mengepalkan tanganya "kau tau aku?"tanya Hinata sambil menatap pria itu tajam, tak ada sedikitpun rasa takut sesungguhnya dia berharap 2 pria itu memberi sedikit petunjuk atas apa yang dia lakukan sebelum dia kehilangan ingatan "Kenapa kalian mengejarku?".

  Sebelum Hinata sempat mendapat jawaban salah satu dari mereka menodongkan pisau padanya.

  "Tinggalkan dia!" teriak seorang wanita yang berdiri dari kejauhan dengan ponsel di tanganya "aku merekam semuanya, jika kalian sakiti dia aku akan melapor polisi!" teriaknya tegas meski ada rasa takut di matanya.

He's a SHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang