11

1.7K 230 16
                                    

Buk.

  Entah ini pukulan keberapa yang Naruto lepaskan ke wajah Chouji sampai dia bicara.

  "Aku juga tidak tau" ujar Chouji akhirnya bicara "Tuan Orochimaru hanya memintaku mengawasimu dan memastikan geng Yakuza itu tidak ikut campur" ujarnya.

  "Jadi sejak awal kau mengawasiku?" geram Naruto.

   Karena wajah chouji sudah kacau oleh bekas pukulan, Naruto tak bisa benar-benar membaca expresinya "Itu perintah" ujar Chouji.

   Dia menatap Naruto tajam "Sekarang aku masih belum melihat kenapa dia sangat menginginkanmu.. dia selalu menganggapmu 'harta berharganya' ". desisnya.

   Naruto tak menghiraukan argumen itu, dia melirik Sasuke yang tengah memperhatikan mereka.

   "Lalu apa maksudnya dengan menyembunyikan sesuatu di sekolah ini?" tanya Naruto.

    Chouji menggeleng "Aku tidak tau, mereka tak pernah memberitahuku" jelasnya "yang jelas, Uzumaki Naruto..".

    Chouji terkekeh menunjukan mulutnya yang berdarah dan beberapa giginya yang sudah hilang kena pukulan keras "Kau tak akan pernah aman" desisnya "Kau pikir hanya aku satu-satunya orangnya Orochimaru?? Oh kau tak tau seberapa besar organisasinya telah berkembang semenjak kau meninggalkan kelompok.. ada berapa orang bawahanya disini?? 10? 30? 100? Bahkan jika kau lari ketempat lainpun kau masih akan ditemukan.. kami ini sangat banyak dan Naruto... kau akan tamat".

BUK

  Sebuah tinju mendarat di wajah Chouji, kali ini cukup untuk membuatnya pingsan.

   Naruto menghadap Sasuke "ikut aku, sebelum ada murid lain kesini".

   "Bagaimana dengan orang itu?" tanya Sasuke menunjuk pada Chouji yang tak sadarkan diri.

   Naruto menghela nafas "anak lain akan masuk dan menemukanya lalu membawanya ke rumah sakit, jangan khawatirkan dia".

  Keduanya bergegas keluar dari bangunan, lalu berpura-pura menonton pertandingan olahraga dan berpura-pura tertarik.

  "Jadi menurutmu ada sesuatu di sekolah ini?" tanya Naruto.

   Sasuke menghela nafas "aku tidak benar-benar yakin, tapi sekolah ini tidak beres.. kau maupun Hinata jarang disekolah jadi kalian tidak tau jika selalu ada orang-orang aneh yang keluar masuk sekolah ini, dan mereka bicara pada anak gendut itu".

  "Dan aku tidak tau bagaimana dia bisa tau soal awan merah, bahkan sampai takut jika Hinata ada disini.. itu yang membuat semuanya semakin mencurigakan" gumam Sasuke.

  'Bagus, tambah satu tugas lagi' pikir Naruto lelah.

   Naruto menatap sekeliling, sekarang dia tak bisa mempercayai siapapun disini. ada berapa banyak bawahan Orochimaru disini? jadi mereka sudah mengikutinya dari awal? lalu mereka tak melakukan apapun?.

   "Apa kau temanya Hinata?" tanya Sasuke tiba-tiba.

   "Begitulah, mungkin" jawab Naruto.

   Sasuke bernafas lega "wow, dia jarang berteman dengan orang luar sebenarnya.. itu bagus" gumamnya "dia sudah seperti keluargaku, tolong jaga dia baik-baik" ujar Sasuke.

--

   Shion mengambil sebuah pulpen dari sakunya lalu menarik tangan Hinata dan menuliskam nama sebuah jalanan di telapak tanganya.

   "Ini tempat dimana Orochimaru ada?" tanya Hinata.

   Shion mengangguk setelah dia selesai lalu dia bangkit berdiri dan menepuk-nepuk debu di roknya.

He's a SHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang