"Ini mau kemana?" Tanya Sina yang bingung karena arah motor Fero bukan kesekolah.
"Kerumah Eril " jawab Fero jujur.
"Ngapain kerumah maling?"
"Eril Bun bukan maling" tegas Fero karena Sina pasti menyebut Eril maling.
Sesampainya di rumah Eril semua pamit pada Rina akan pergi ke tempat Kirana. Mereka berangkat menggunakan 2 motor, semua pakai seragam kecuali Eril karena yang lain pamitnya akan pergi kesekolah ternyata bolos.
"Deg-degan" ucap Eril dibelakang Yasser
"Gapapa, ada gue" satu kalimat yang membuat Eril agak tenang adalah kalimat yang terucap dari bibir Yasser.
"Males banget gue, mau nemenin maling?" Tanya Sina sangat sinis karena mengorbankan sekolahnya demi orang yang dia benci.
"Berobat, dia itu maling karena klepto" ucap Fero yang sudah mengetahui kebenaran dari Yasser "dia juga udah mulangin jam ayah kok, dia maling tapi ga dia apa-apain barangnya. Cuma disimpen aja bahkan yang masih disegel juga gadibuka segelnya aman" lanjutnya menjelaskan.
Sedikit tersentuh mendengar seperti itu, Sina tidak tau apa itu klepto jadi dengan cepat dia mengeluarkan handphone nya dan mengetik di search engine dengan kata klepto.
Sina mengerti dan akan mencoba meminta maaf karena semua perilakunya.
Sesampainya di tempat Kirana, Eril masuk dan bertemu karyawan wanita yang jamnya sempat ia ambil, awalnya karyawan itu tersenyum namun ketika melihat Eril senyumnya pudar Eril yang melihat perubahan ekspresi itu segera senyum dengan manis dan membuka tasnya mengeluarkan jam yang sempat ia ambil.
"Maaf ya, aku khilaf" kata Eril sambil tersenyum dengan manis.
"Iya gapapa, aku ngerti kok" ucap pegawai wanita itu dan mengeluarkan senyumnya lagi.
Sina dan Fero menunggu diluar sedangkan Eril dan Yasser masuk kedalam ruangan Kirana
"Halo dok, apa kabar?" Tanya Eril sangat ramah.
"Baik, kamu gimana? Sehat?"
"Alhamdulillah, oh iya ini pulpen dokter kebawa waktu itu haha" ucap Eril dan dibalas senyum oleh Kirana dan Yasser.
"Mau di hipno?" Tanya Kirana sesuai prosedur.
"Kayanya ngga deh, aku bisa ngendaliin diri aku lagi mangkannya aku pulangin pulpen dokter hahah"
"Bagus dong tapi yakin ga mau di hipnoterapi aja?" Tanya Kirana meyakinkan.
"Hipnoterapi apa dok, takut sewaktu-waktu kumat hehe" kali ini suara Yasser yang terdengar.
"Okee, tiduran disini" Eril mengambil posisi tiduran di sofa panjang untuk terapi. "Fokus yaa, rileks rileks dalam hitungan 3 tidur. 1...2...3...tidur" setelah itu Eril berada di alam bawah sadarnya.
"Dengerin aku, kamu ga akan ngambil barang orang lagi tanpa izin. Kamu ga mau ngelakuin itu lagi kalau pun rasa itu muncul kamu dapat mengendalikan diri kamu dan kamu maunya beli bukan ngambil tanpa izin. Faham?" Anggukan dari Eril mampu membuat Kirana dan Yasser faham.
"Setelah bangun kamu ga akan ngelakuin hal-hal kaya gitu ya?" Lagi-lagi anggukan yang Eril berikan "kalau aku bilang bangun, kamu bangun. Sekarang bangun" perlahan Eril membuka matanya dan kembali tersenyum.
"Udah?" Tanya Kirana pada Eril.
"Udah? Cepet banget hehehe" jawabnya sangat senang.
Setelah itu mereka pamit dan pergi kerumah Eril dirumah Eril, Sina meminta maaf atas apa yang dia lakukan karena sempat membenci Eril.
Eril dan Yasser juga menyempatkan ke berbagai tempat untuk mengembalikan semua barang yang sempat Eril curi, esoknya Eril sekolah dengan membawa barang-barang yang pernah dia ambil milik teman-temannya.
"Maafin gue ya karena pernah maling barang-barang kalian sampe kalian kesel" ucap Eril dengan tulus.
"Maafin kita juga ya, udah mojokin Lo sampe gamasuk sekolah berhari-hari" ucap Sekar dan mendapat anggukan teman-temannya yang lain.
Sekarang Eril dan semua temannya berteman dengan baik. Tanpa ada yang takut kehilangan barang lagi.
TAMAT

KAMU SEDANG MEMBACA
I hate Klepto [Completed]
Teen FictionWelcome in my story'. Baca dengan perasaan semoga ga ngebosenin. "Eril, gue percaya sama Lo tapi plis jujur sama gue. Lo malingnya atau bukan?" Tanya Sina dengan menekan setiap katanya. Eril menunduk dan mengangguk kecil, walaupun dia tidak jujur pa...