Kelas kembali ramai, satu per satu murid kembali ke tempat duduknya begitu pun Zoya, Sina, dan Fero.
Fero mungkin belum sadar kalau jam tangannya hilang lebih tepatnya diambil Eril karena Fero masih terus menggoda Sina yang tiba-tiba berubah status dari musuh bebuyutan menjadi gebetan, mantap juga.
Pak Banu selaku guru Biologi sekaligus wali kelas 11 IPA 2 memasuki kelas untuk melanjutkan pelajaran.
Pak Banu mengeluarkan buku biologi "semua buka buku halaman---" belum selesai bicara, Fero sudah menyela pembicaraan
"Bentar pak, jam saya dimana?" Fero mulai bingung, dan Eril pun mulai khawatir, khawatir kalau dia akan tertangkap dan kena hukum.
"Jam apa?" Tanya Yasser sebagai ketua kelas sekaligus teman sebangku Fero.
"Jam yang tadi pagi gue pake, Lo liat ga?" Tanya Fero mulai panik dan mencari di setiap sela tasnya. Fikiran Yasser satu jam nya pasti ada di Eril, Yasser berhasil melihat perubahan ekspresi Eril dari awal sampai sekarang.
"Ilang?" Tanya Sina penasaran.
"Iya ni, kayanya emang kelas kita ada maling deh. Masalahnya jam gue mahal dan itu limited edition" saut Fero cepat dan di lanjut dengan ramainya murid 11 IPA 2.
"Tenang-tenang, kita geledah aja semua ya" ucap pak Banu menenangkan muridnya yang ramai, yang lain setuju kecuali Eril. Dalam hati Eril berdoa segera hilang dari kelas itu karena kalau semua tau dia yang curi pasti dia akan menjadi bahan Bulian kelasnya. "Tas taro atas meja, semua berdiri di belakang mejanya" intrupsi pak Banu dan semua melaksanakannya.
Yasser juga khawatir, mana tega melihat Eril kena hukum dan menanggung malu. Walaupun itu akibat Eril sendiri.
Tas demi tas dilewati oleh pak Banu kini giliran tas Eril rasanya ingin hilang dan tak pernah kembali agar tak ada lagi maling di kelas itu.
Beberapa menit terlewati tas Eril, Yasser mau pun Eril lega melihat itu, semua sudah diperiksa namun hasilnya nihil. Akhirnya pak Banu meminta Fero untuk lapor ke meja piket agar diumumkan kalau jamnya hilang dan siapa tau ada yang menemukannya.
•••
"Butuh banget jamnya?" Tanya Yasser pada Eril ketika mereka sudah didalam mobil untuk pulang.
"Ngga, cuma suka aja" jawab Eril cepat tanpa menatap Yasser.
"Tadi ga ketauan, bukan ngga tapi belom. Lo kapan mau nahan napsu Lo Eril? Lama-lama semua orang juga tau kalo Lo maling, kalo tau lo bisa dikeluarin dari sekolah. Lo juga bisa dipenjara. Dan Lo tau ga? Harga jamnya Fero itu mahal Eril" jelas Yasser panjang lebar namun Eril memilih untuk diam, karena dia juga tidak tau harus balas apa.
"Mau dipulangin ga jamnya?" Tanya Yasser cepat sebelum mengarahkan mobilnya untuk belok ke perumahan tempat tinggal eril.
"Nanti"
"Kapan?"
Lagi-lagi Eril tak jawab, dirinya benar-benar tidak tau kapan akan memulangkan barang-barang yang dia curi.
"Sekaranga aja, nanti gue bilang kalo jamnya kebawa sama gue"
"Gamau, masih mau gue koleksi"
"Gaguna Erilia Rafasya" kesal Yasser pada Eril.
"Bukan gue juga yang mau"
•••
Sina dan Zoya pergi kerumah Vanesha sepulang sekolah untuk menjenguk Vanesha yang sedang sakit.
Sesampainya disana Sina dan Zoya langsung dipersilahkan masuk ke kamar Vanesha oleh Ibu Vanesha.
"Eits lebay banget ini orang flu doang gamasuk" ucap Sina begitu melihat Vanesha sedang duduk diatas kasur sambil makan buah.
"Iya dong" saut Vanesha bangga. "Ada kejadian apa lagi disekolah?" Tanya Vanesha penasaran.
"Jam tangan Fero yang ada singa lompat nya ilang" ucap Zoya membuat bingung Sina dan Vanesha.
"Singa lompat?" Tanya Sina.
"Kan jamnya puma, ada gambar singa lompat" jelas Zoya.
"Ngaco, orang itu cheetah" saut Vanesha gemas.
❤️❤️❤️
Teman-teman yang budiman:v biasakan komen kasih saran dan kritik baiknya gimana buat kelanjutan cerita ini.
Makasih, salam manis ARwriter❤️🖤❤️🖤

KAMU SEDANG MEMBACA
I hate Klepto [Completed]
Teen FictionWelcome in my story'. Baca dengan perasaan semoga ga ngebosenin. "Eril, gue percaya sama Lo tapi plis jujur sama gue. Lo malingnya atau bukan?" Tanya Sina dengan menekan setiap katanya. Eril menunduk dan mengangguk kecil, walaupun dia tidak jujur pa...